Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risiko dari Adopsi Kripto di El Salvador, Parlemen AS Kenalkan RUU Baru

Risiko dari Adopsi Kripto di El Salvador, Parlemen AS Kenalkan RUU Baru Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua senator Amerika Serikat (AS) dari sisi oposisi telah memperkenalkan kembali Rancangan Undang-Undang (RUU) mulai tahun 2022 yang ditujukan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh adopsi Bitcoin di El Salvador sebagai legal tender atau mata uang yang sah.

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Senin (15/5/2023), catatan kongres menunjukkan, Senator Idaho James Risch dan Senator New Jersey Bob Menendez memperkenalkan "RUU untuk meminta laporan adopsi mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador" pada 11 Mei.

RUU tersebut merupakan upaya kedua untuk Akuntabilitas Mata Uang Kripto dalam UU negara El Salvador, yang diperkenalkan Risch pada Februari 2022, hanya beberapa bulan setelah UU Bitcoin El Salvador mulai berlaku.

Baca Juga: Seorang Warga Maroko Beli Mobil dengan Bitcoin Malah Kena Denda Rp54 Miliar dan Hukuman Penjara

Menurut laporan 12 Mei dari Washington Examiner, Risch memperkenalkan RUU tersebut sebagai bagian dari upaya melawan penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran sah.

Risch juga mengeklaim bahwa hal itu dapat “melemahkan stabilitas ekonomi dan keuangan serta memberdayakan aktor jahat.” Bitcoin telah diterima sebagai alat pembayaran sah di El Salvador bersamaan dengan dolar AS sejak September 2021.

Jika disahkan, RUU tersebut dapat meminta agen federal di AS untuk melaporkan keamanan dunia maya dan kemampuan stabilitas keuangan El Salvador, dan hal ini dapat mengarah pada pengesahan UU Bitcoin di negara tersebut.

International Monetary Fund (IMF) juga memperingatkan negara Amerika Tengah pada Februari untuk mempertimbangkan risiko BTC sebagai alat pembayaran sah atas integritas dan stabilitas keuangan negara.

Versi sebelumnya dari undang-undang yang berfokus pada Bitcoin diperkenalkan di Senat dan disahkan melalui sebuah komite pada April 2022. Anggota parlemen di DPR AS juga memperkenalkan undang-undang pendamping. Namun, menurut catatan kongres, undang-undang tersebut belum bergerak lebih dari setahun.

Presiden El Salvador, Nayib Bukele secara langsung menyerang anggota parlemen AS sebagai "boomer" di Twitter terakhir kali saat RUU itu diperkenalkan. Bukele mengklaim mereka berusaha mengganggu "negara yang berdaulat dan merdeka." 

Di bawah kewenangan Bukele, El Salvador mengadopsi banyak kebijakan pro-kripto, termasuk rencana mengumpulkan dana untuk membangun kota Bitcoin dengan menggunakan obligasi yang didukung BTC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: