Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Ekosistem Minyak Sawit, Begini Hasil Dialog Strategis Indonesia dan China

Demi Ekosistem Minyak Sawit, Begini Hasil Dialog Strategis Indonesia dan China CPO | Kredit Foto: Austindo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam Amsterdam Declarations Partnership (ADP) Meeting turut dilakukan kegiatan dialog publik secara hybrid di London, United Kingdom (9/5) dengan host the WWF United Kingdom. Dialog ini mempertemukan secara bilateral pemerintah dan stakeholders Indonesia dengan China.

Pada forum ini, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI Prayudi Syamsuri mengatakan, “Dialog ini sangat strategis sebagai langkah pertama untuk membangun komunikasi intensif dalam memenuhi perubahan kebijakan yang dijalankan oleh China sebagai negara konsumen utama kelapa sawit Indonesia”. 

Baca Juga: Pemprov Kalsel Berinovasi, Produksi Cangkang Sawit Disoroti: Ini Bukan Limbah Tak Berguna!

Lebih lanjut dikatakan Prayudi, Indonesia merupakan negara produsen minyak kelapa sawit terbesar dunia. Di sisi lain, China adalah negara importir terbesar kedua minyak kelapa sawit dan turunannya, dengan kata lain pasar China menjadi pasar yang harus dikelola dengan baik. Pasar China tidak hanya memperhatikan rantai pasok dan stabilitas supply minyak sawit Indonesia, tetapi juga harga minyak sawit, dengan mengimplementasikan prinsip keberlanjutan khususnya implementasi ISPO. 

Prayudi menekankan, perlu memperkuat citra kelapa sawit Indonesia dengan menggaungkan secara kontinyu bahwa minyak kelapa sawit yang ber-ISPO ini telah memenuhi keinginan konsumen, termasuk pemerintah China. Untuk itu, Indonesia harus segera mempercepat implementasi ISPO, baik ISPO perusahaan maupun ISPO pekebun yang telah diputuskan mandatori pada tahun 2025.

Baca Juga: Akselerasi Peremajaan Sawit, Kementan Kerahkan Gugus Tugas

Pada kegiatan tersebut, disepakati untuk meningkatkan kerja sama kedua negara melalui MoU sebagai kesepahaman dalam rangka menyiapkan komoditas minyak sawit yang telah memenuhi prinsip keberlanjutan, meningkatkan kapasitas SDM produsen, meningkatkan pemahaman konsumen terhadap produk sawit Indonesia yang telah memenuhi prinsip keberlanjutan, mengembangkan mekanisme insentif untuk membangun rantai pasok hijau, mengembangkan pilot kerja sama jaringan supply chain, jaringan keuangan regional membangun ketertelusuran dan transparansi, join pengembangan standar (ISPO), serta dialog intensif antar lembaga China – Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: