Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika dan Uni Eropa Hancurkan Sistem Keamanan Global, Langkah Nyata Rusia Luar Biasa

Amerika dan Uni Eropa Hancurkan Sistem Keamanan Global, Langkah Nyata Rusia Luar Biasa Kredit Foto: Reuters/Dewan Federasi Rusia
Warta Ekonomi, Istanbul -

Kepala Dunia Negara pada Selasa (16/5/2023) mengatakan anggota parlemen Rusia telah menyetujui penarikan diri Moskow dari Perjanjian Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa (CFE).

"Washington dan Brussels, yang terobsesi dengan ide membangun dunia unipolar, dengan memindahkan NATO ke timur, menghancurkan sistem keamanan global," kata Vyacheslav Volodin dalam sebuah pesan di Telegram.

Baca Juga: Dibocorkan Ahli IT, Tentara Ukraina Ternyata Cuma Pakai Drone Biasa buat Serang Tank Rusia

Volodin mengatakan bahwa anggota NATO menyatakan bahwa aliansi ini dibentuk semata-mata untuk tujuan pertahanan pada awal berdirinya, tetapi blok ini ternyata adalah "serigala berbulu domba."

"Blok ini hanya menyerang dan maju, membawa penderitaan bagi orang-orang, menghancurkan negara-negara: Yugoslavia, Afghanistan, Libya, Irak, Suriah," kata Volodin, seraya menambahkan bahwa transfer senjata oleh Washington ke Ukraina "mengacaukan situasi dunia."

Dia mengklaim bahwa AS mengambil tindakan ini untuk mempertahankan hegemoninya dan ini memicu "bencana global".

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga mengomentari keputusan parlemen tersebut, dengan mengatakan bahwa dokumen tersebut telah kehilangan relevansinya bagi Moskow pada tahun 2007.

Medvedev lebih lanjut mengatakan tidak ada yang menghalangi Rusia untuk menempatkan senjata "di tempat yang diinginkannya" untuk melindungi kepentingan nasionalnya, dan juga mengatakan bahwa Moskow akan "memaksimalkan" produksi senjata, militer, dan peralatan khusus.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit pada Rabu lalu yang mengakhiri perjanjian CFE.

CFE adalah perjanjian penting pasca-Perang Dingin yang ditandatangani pada 19 November 1990 di Paris antara dua blok militer, NATO dan Pakta Warsawa, yang memberlakukan pembatasan tank, kendaraan lapis baja, artileri, helikopter, dan pesawat tempur, di samping mewajibkan pemusnahan persenjataan yang berlebih.

Pada tahun 1999, perjanjian CFE yang diperbarui disusun dan disetujui di Istanbul, Turki, dengan mempertimbangkan realitas baru seperti pembubaran Pakta Warsawa dan ekspansi NATO.


Karena negara-negara NATO tidak meratifikasi perjanjian tersebut, Putin menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian CFE pada tahun 2007.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: