Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibocorkan Ahli IT, Tentara Ukraina Ternyata Cuma Pakai Drone Biasa buat Serang Tank Rusia

Dibocorkan Ahli IT, Tentara Ukraina Ternyata Cuma Pakai Drone Biasa buat Serang Tank Rusia Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Ratushniak
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Seorang mantan programmer IT yang kini bertugas sebagai tentara Ukraina mengatakan bahwa drone komersial empat rotor yang dijual bebas seharga 300 dolar AS dapat dimodifikasi untuk membawa bahan peledak yang dapat menghancurkan tank-tank Rusia.

"Tim kami telah melakukannya berkali-kali. Kami telah menghancurkan tank musuh, peralatan militer berat, dan personel. Ini adalah alat yang sangat efektif," kata tentara yang menggunakan nama panggilan Kakrurt itu kepada Reuters di wilayah timur tengah Dnipropetrovsk.

Baca Juga: Zelensky Kecewa, Rudal Patriot Amerika di Ukraina Sudah Alami Kerusakan

Kakrurt bertempur untuk Brigade Marinir ke-35 Ukraina, yang memodifikasi drone yang tersedia secara komersial dan menggunakannya untuk menyerang pasukan Rusia yang menduduki sebagian wilayah timur dan selatan Ukraina.

Brigade ini membagikan dua klip video kepada Reuters yang menunjukkan pesawat tak berawak mereka terbang ke dalam parit-parit Rusia sebelum meledak.

Drone telah digunakan secara ekstensif oleh pasukan Moskow dan Kyiv sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.

Ukraina mengatakan bahwa mereka memperluas program drone untuk pengintaian dan menyerang target musuh untuk mempersempit kesenjangan antara kemampuan militer mereka dan Rusia.

Tentara tersebut mengatakan bahwa Ukraina telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi drone.

"Lebih baik menggunakan sumber daya teknis secara efektif daripada manusia. Itulah mengapa Angkatan Bersenjata Ukraina berkembang sangat, sangat cepat ke arah ini," katanya.

Prajurit Brigade Marinir ke-35 memamerkan drone komersial kecil dengan empat rotor yang berdengung saat diterbangkan oleh prajurit yang menggunakan handset.

"Tim kami telah memutuskan untuk menggunakan drone sipil, membuatnya kembali untuk menghancurkan musuh. Mereka mudah didapat, mudah disesuaikan dengan tujuan," kata Kakrurt.

Seorang tentara lainnya, dengan nama panggilan Reshik, memperkirakan Ukraina akan menggunakan drone secara luas yang terbang ke target mereka sebelum meledakkannya ketika memulai serangan balasan yang sangat dinanti-nantikan dalam beberapa minggu mendatang.

"Drone Kamikaze akan memainkan peran besar dalam serangan balasan dalam menyerang parit-parit tempat musuh berlindung dan membunuh musuh," katanya.

Prajurit pertama itu mengatakan bahwa drone itu tidak rentan terhadap sistem pengacau Rusia yang menggunakan satelit, dan bahwa drone itu mengudara dalam waktu yang sangat singkat sebelum meledak sehingga gangguan elektronik radio juga tidak efektif.

"Bahkan untuk gangguan elektronik radio, tidak ada cukup waktu untuk memulai, mulai bekerja, dan mengganggu frekuensi yang kami gunakan," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: