Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Tumbuhnya Entrepreneur Digital Baru di Sulawesi Utara, Kemenkominfo Gelar Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup

Dorong Tumbuhnya Entrepreneur Digital Baru di Sulawesi Utara,  Kemenkominfo Gelar Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RepublikIndonesia menggelar Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dengan tema “Inovasi Digital dalam Membangun Sulawesi Utara” di Gedung Mapalus, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado pada Kamis, 11 Mei 2023 yang dihadiri 700 peserta yang terdiri dari mahasiswa, fresh graduate, wirausaha, dan startup enthusiast.

Roadshow ini merupakan fase pengenalan program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, sebagai langkah awal dalam memperkenalkan definisi startup sekaligus menanamkan pola pikir kewirausahaan kepada masyarakat umum. 

Hadir sebagai pembicara diantaranya adalah Steve Saerang, Senior Vice President Corporate Communication Indosat Ooredoo Hutchison; Andry Prasmuko, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara; Yaulie Rindengan, Koordinator Pusat Pengembangan dan Pelatihan Teknologi Informasi Universitas SamRatulangi (UNSRAT); serta Patrice Sagay selaku CEO Satu Tampa.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 3,47% dari total penduduk hingga tahun 2021 lalu. Oleh karena itu, sejalan pula dengan visi “Mendukung Akselerasi Transformasi Digital” yang telah dideklarasikan oleh Presiden RI  Joko Widodo untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia, Kemenkominfo berkolaborasi dengan para penggerak ekosistem digital untuk menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dengan tujuan meningkatkan jumlah kewirausahaan ekonomi digital di Indonesia.

Staff Ahli Gubernur Sulawesi Utara Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Edwin Laurensius Kindangen dalam sambutan nya  mengatakan bahwa penyelenggaraan Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup di Sulawesi Utara bertujuan untuk membangun sinergitas antara transformasi digital dengan pengetahuan dan informasi mengenai Startup yang berperan besar bagi pertumbuhan ekonomi dalam menciptakan pekerjaan baru di Sulawesi Utara, serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk kesejahteraan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Muhammad Faisal selaku Subkoordinator Kerja Sama Kegiatan Tim Startup Digital Kemenkominfo RI  menyampaikan, Kemenkominfo tidak hanya berperan sebagai regulator, namun sekaligus sebagai fasilitator yang membantu untuk mengembangkan potensi-potensi digital di Indonesia, termasuk Sulawesi Utara. “Kami memiliki program utama untuk menyiapkan SDM yang ada, tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi menyiapkan bagaimana masyarakat bisa bertransformasi melalui program kami. Harapannya program ini bisa menciptakan jiwa entrepreneur digital guna melahirkan founder startup baru,” jelas Faisal.

Dalam keynote session, Steve Saerang mengatakan, memahami startup berarti memahami pola pikir. Startup tidak dibangun karena keinginan sesaat atau mengikuti trend yang ada, tetapi mengenai sebuah pola pikir. “Dasar pemikiran startup adalah menciptakan solusi dan inovasi untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pasar. Bukan hanya itu, terdapat resiko yang tidak mudah tetapi harus dihadapi untuk tetap grow. Diperlukan dua keahlian yaitu kreativitas dan problem-solving. “Kreativitas anak muda di Sulawesi Utara tidak kalah dengan daerah lain. Maka dari itu, kreativitas itu dapat terus diasah. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat,” tutur Steve.

Sementara itu  menurut Andry Prasmuko terdapat dua sektor penting yang menjadi sumber penghasilan utama bagi masyarakat Sulawesi Utara, yaitu pertanian dan pariwisata. Andry menuturkan bahwa anak-anak muda perlu memanfaatkan digitalisasi untuk memajukan dua sektor tersebut.

“Jika ingin berkecimpung di dunia startup, kira-kira apa hal dari pertanian dan pariwisata yang dapat dikembangkan. Teman-teman dapat berkolaborasi dengan pemerintah maupun industri untuk mengembangkannya. Saya optimis bahwa teman-teman bisa do something. Bank Indonesia juga siap memberikan support,” jelas Andry.

Di sisi lain Yaulie Rindengan melihat perkembangan startup dari perspektif civitas akademika. Menurut Yaulie, banyak tugas akhir yang hanya berfungsi sebagai syarat kelulusan, hingga akhirnya dokumen penelitian tersebut berakhir menumpuk di perpustakaan. Padahal terdapat potensi-potensi bagus yang berasal dari penelitian tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik. “Tugas akhir mahasiswa dengan banyak ide yang baik bisa berpotensi menjadi startup. 

Terakhir, dalam diskusi panel tersebut Patrice Sagay selaku CEO Coworking Satu Tampa mengungkapkan, untuk dapat bertahan di ranah startup, dibutuhkan beberapa keahlian penting yang harus dimiliki. “Pertama, koneksi adalah hal yang paling penting karena itu dapat membuka akses kita untuk bisa ke mana-mana. Kedua (ada) create, kita membuka pemahaman karena pengetahuan adalah kunci untuk hidup di lingkungan yang lebih luas, kita (juga) tambah skill dan mengikuti pelatihan. Kemudian yang ketiga catalyze, ini yang masih membutuhkan dorongan,” pungkas Patrice.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: