Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rudal Storm Shadow Beraksi di Ukraina, Daya Jelajahnya Capai 350 Mil

Rudal Storm Shadow Beraksi di Ukraina, Daya Jelajahnya Capai 350 Mil Kredit Foto: Reuters/Toby Melville
Warta Ekonomi, London -

Rudal jelajah Storm Shadow yang dipasok oleh Inggris telah digunakan di Ukraina, kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Kamis (18/5/2023).

Dalam sebuah konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Norwegia Bjorn Arild Gram, Wallace mengkonfirmasi penggunaan rudal-rudal tersebut namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Awas, Menhan Inggris Pastikan Rudal Jelajah Jarak Jauh Dikirim ke Ukraina

"Yang bisa saya katakan adalah pemahaman saya bahwa rudal tersebut telah digunakan sejak kami mengumumkan pengerahannya ke Ukraina," katanya.

"Ini juga merupakan salah satu mitigasi bahwa, jika Anda tidak dapat memasok pesawat tempur, dapatkah Anda membantu menyediakan salah satu hal yang dapat dilakukan oleh pesawat tempur, yaitu serangan dalam?" ujarnya.

"Dan ya, kami bisa, kami bisa melakukannya dengan Storm Shadow," imbuh Wallace.

Sementara itu, ketika ditanya tentang potensi sumbangan jet tempur F-16 Norwegia ke Ukraina, Gram menyatakan bahwa saat ini hal tersebut tidak ada dalam agenda dan dia tidak ingin berspekulasi tentang sumbangan di masa depan.

Pemerintah Inggris minggu lalu mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan rudal jarak jauh untuk Ukraina.

Rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan dari udara ini dapat menempuh jarak hingga 350 mil dan dapat membawa hulu ledak hingga 450 kilogram (992 pon). Rudal-rudal itu dikembangkan oleh British Aerospace dan sebuah perusahaan Prancis, demikian menurut Angkatan Udara Inggris.

Moskow telah memperingatkan bahwa langkah itu akan mendapatkan "respons yang sesuai" dari militer Rusia.

Negara-negara lain, termasuk AS, telah ragu-ragu untuk memberikan senjata semacam itu, karena khawatir bahwa senjata tersebut dapat menyebabkan eskalasi konflik jika digunakan pada target di Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: