Muncul Dukungan dari Relawan Jokowi untuk Prabowo Subianto, Analisis Pengamat Politik: Ganjar Dianggap Sebatas Wayang!
Munculnya dukungan relawan Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka terhadap Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendapat sorotan banyak pihak. Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai, ada dua kemungkinan yang menyebabkan muncul dukungan terhadap Prabowo dari relawan Jokowi di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
Pertama, Dedi menjelaskan, relawan Jokowi mendukung Prabowo karena tidak terakomodasi oleh PDI Perjuangan (PDIP) dalam pengusungan Ganjar Pranowo sehingga banyak relawan tidak dapat melakukan negosiasi secara langsung pada Ganjar.
Dedi mengatakan, Ganjar telah kehilangan wibawa ketokohan dalam proses pengusungannnya. "Karena terlalu dalamnya keterlibatan Jokowi dalam menentukan pencapresan Ganjar sehingga Ganjar hanya dianggap sebatas wayang, tidak miliki keputusan kecuali hanya patuh dan tunduk pada instruksi Jokowi atau Megawati," ujar Dedi dalam keterangannya, dikutip dari Republika.co.id, Senin (22/5/2023).
Hal ini, menurut Dedi, membuat relawan tidak memiliki interaksi kedekatan dengan Ganjar secara langsung. Dedi melanjutkan, kondisi ini juga senada dengan apa yang dirasakan oleh Jokowi Mania yang lebih awal meninggalkan Ganjar.
Kedua, Dedi menilai, kekacauan soliditas relawan Jokowi yang mendukung Prabowo ini juga bisa jadi hasil dari manuver Jokowi sendiri. Hal ini karena, Dedi meyakini, membelotnya relawan tidak mungkin tanpa restu Jokowi.
Begitu juga, Gibran yang ikut mendampingi relawan Jokowi mendukung Prabowo, tidak mungkin berani tanpa izin dari Jokowi. "Ini bisa saja hasil manuver Jokowi sendiri, ia pada dasarnya tidak suka berada dalam pengaruh Megawati, dan Ganjar tampaknya sulit dibebaskan dari kekuasaan Megawati, ini juga penanda kuat bahwa Jokowi pada dasarnya memainkan peran di dua kandidat, Ganjar dan Prabowo," ujar Dedi.
Karena itu, dia menilai, kondisi ini membuat Ganjar dan PDIP terancam tidak maksimal dalam pemenangan pilpres. Ini karena soliditas internal PDIP dan Ganjar yang kurang kokoh. "Ganjar dan PDIP terancam tidak maksimal dalam pemenangan karena internal mereka akan saling curiga, antara Ganjar atau Prabowo yang sebenarnya diprioritaskan oleh Jokowi," ujarnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menilai, jika kondisi terus berlanjut, akan menguntungkan koalisi lawan dalam hal ini bakal calon presiden Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Sebab, ketidaksolidan ini bisa memotivasi koalisi lawan untuk lebih solid memenangkan Anies.
"Anies bisa diuntungkan dengan cara agresif Jokowi menentukan dukungan di dua tokoh yang serba tidak pasti itu, bahkan dengan sikap Jokowi ini bisa memotivasi kelompok Anies makin solid karena tahu sedang berhadapan dengan kekuasaan yang serba mapan, baik dari sisi struktur maupun logistik," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement