Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Melotot, Media Jerman dan Swiss Bongkar Campur Tangan Orang-orang Ukraina dalam Ledakan Nord Stream

Bikin Melotot, Media Jerman dan Swiss Bongkar Campur Tangan Orang-orang Ukraina dalam Ledakan Nord Stream Kredit Foto: Reuters/Planet Labs PBC
Warta Ekonomi, Moskow -

Setidaknya dua warga negara Ukraina terkait dengan sebuah kapal pesiar yang diduga sedang diselidiki oleh pihak berwenang Jerman sehubungan dengan ledakan Nord Stream pada bulan September lalu, lapor sejumlah media di Swiss dan Jerman.

Media Barat sebelumnya telah mengklaim bahwa jejak bahan peledak kelas militer terdeteksi di atas kapal tersebut. Tuduhan disampaikan dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu (21/5/2023) oleh surat kabar Tages-Anzeiger dari Swiss dan Suddeutsche Zeitung dari Jerman.

Baca Juga: Sergey Lavrov: Mata Rusia Bakal Tertuju Pada Investigasi Nord Stream

Tages-Anzeiger menyatakan bahwa mereka telah melacak apa yang tampaknya merupakan perusahaan cangkang, Feeria Lwowa, yang diduga memetakan kapal yang dimaksud Andromeda pada musim gugur yang lalu.

Perusahaan yang berbasis di ibu kota Polandia, Warsawa, ini mengaku beroperasi sebagai agen wisata, namun ternyata tidak memiliki nomor telepon, situs web, dan tidak memiliki karyawan.

Menurut Tages-Anzeiger, perusahaan tersebut terdaftar atas nama dua orang Ukraina, salah satunya tinggal di Krimea dan memiliki kewarganegaraan Rusia. Orang tersebut membantah keterlibatannya dengan Feeria Lwowa ketika ditanyai oleh surat kabar tersebut melalui telepon.

Orang kedua adalah seorang wanita yang digambarkan dalam catatan Polandia sebagai presiden perusahaan. Dia mengkonfirmasi kepada Tages-Anzeiger bahwa dia memegang posisi tersebut, namun menolak untuk menjawab pertanyaan lebih lanjut. Artikel tersebut mengklaim bahwa ada beberapa perusahaan lain yang terdaftar atas namanya di Polandia dan Ukraina.

Tages-Anzeiger melaporkan bahwa Andromeda telah menjadi pusat penyelidikan pihak berwenang Jerman selama beberapa waktu. Meskipun rute pastinya masih belum diketahui, diyakini bahwa kapal tersebut telah melewati area di mana ledakan kemudian menghancurkan dua pipa gas Nord Stream, menurut laporan tersebut.

Menurut surat kabar tersebut, para penyelidik menemukan jejak bahan peledak yang dapat digunakan di bawah air di atas kapal, menggemakan klaim dalam sebuah laporan di New York Times pada bulan April.

Selain itu, para pejabat dilaporkan mengidentifikasi salah satu dari enam awak kapal, yang telah menunjukkan paspor Rumania dan Bulgaria palsu, sebagai seorang pria Ukraina berusia 26 tahun yang berasal dari sebuah kota di tenggara Kiev. Individu tersebut diduga bertugas di angkatan bersenjata Ukraina.

Tages-Anzeiger menyatakan bahwa para penyelidik Jerman condong ke versi yang menyatakan bahwa badan intelijen negara terlibat dalam serangan tersebut. Pihak berwenang juga skeptis bahwa Rusia mungkin berada di balik ledakan tersebut, tulis surat kabar itu.

Awal bulan ini, diplomat tinggi Rusia Konstantin Gavrilov mengungkapkan bahwa AS telah gagal menanggapi permintaan Moskow untuk mendapatkan informasi seputar kasus ini.

Pada awal Februari, jurnalis veteran Amerika Serikat Seymour Hersh menerbitkan sebuah laporan yang sangat mengejutkan yang menyalahkan AS karena telah menghancurkan rute gas utama.

Sementara Washington menepis tuduhan tersebut sebagai "sepenuhnya salah," Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada akhir Maret bahwa ia "sepenuhnya setuju" dengan temuan Hersh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: