Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Alami Banyak Kendala, KSP Tegaskan Pengembangan DPSP Borobudur Terus Dilanjutkan

Meski Alami Banyak Kendala, KSP Tegaskan Pengembangan DPSP Borobudur Terus Dilanjutkan Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, menekankan pentingnya komitmen seluruh stakeholder untuk melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, pembangunan sektor pariwisata difokuskan pada lima DPSP, salah satunya Borobudur," kata Febry dalam keterangannya, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Hore! Generali Kembali Berikan Proteksi Asuransi bagi 10 Ribu Peserta Borobudur Marathon 2023

Menurutnya, pemerintah telah bergotong royong dalam mengembangkan DPSP Borobudur. Untuk mendukung aksesibilitas, terang dia, sudah ada beberapa bandara yang terkoneksi dengan transportasi kereta api, seperti Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo.

Selain itu, DPSP Borobudur juga akan terhubung dengan Jalan Tol Trans Jawa yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan industri kreatif lokal.

Sementara terkait akomodasi dan fasilitas, sambung Febry, Kementerian PUPR telah membangun berbagai sarana dan prasarana dasar maupun penunjang, termasuk renovasi 362 hunian pariwisata yang tersebar di 20 desa.

"Realisasi investasi di bidang restoran dan perhotelan pada periode 2018-2022 juga sangat tinggi. Begitu pun dengan penanaman modal asing dan dalam negeri," tambah Febry.

Plt. Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin, mengungkapkan beberapa kendala terkait pengembangan DPSP Borobudur, antara lain banyaknya pekerja pariwisata yang beralih profesi sejak masa pandemi Covid-19.

"50% pekerja pariwisata telah beralih profesi akibat pandemi," ungkapnya.

Pengembangan DPSP Borobudur juga terkendala pembangunan infrastruktur di lahan otorita, seperti rencana pelebaran ruas jalan Pasar Plono-Kebun Teh Nglinggo, di mana masih terjadi negosiasi yang alot dengan sebagian masyarakat dalam pembebasan lahan.

"Kami berharap pembebasan lahan dapat didukung dan dipercepat, karena ruas jalan ini tidak hanya bermanfaat bagi sektor pariwisata, tetapi juga berdampak positif untuk mendukung aktivitas masyarakat sekitar," ucap Agustin.

Baca Juga: Pastikan Target Realisasi Investasi Rp1.400 Triliun, KSP Kawal Penyelesaian Sengketa di Daerah

Seperti diketahui, percepatan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata nasional difokuskan pada lima DPSP, yakni DPSP Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo Flores, dan Likupang.

Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata dan memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki oleh masing-masih daerah super prioritas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: