Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenali dan Hentikan Cyberbullying, Literasi Digital Kemenkominfo untuk Siswa di Depok

Kenali dan Hentikan Cyberbullying, Literasi Digital Kemenkominfo untuk Siswa di Depok Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Depok -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi Sekolah Madrasah di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 26 Mei 2023 yang dimulai pukul 08.00–10.00 WIB. Di mana program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.

Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Cyberbullying: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghentikannya.”

Kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan para peserta berjumlah 15.000 siswa dari 120 Sekolah Madrasah di Kota Depok itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Webinar ini menampilkan sejumlah narasumber, yang pertama adalah Manajer Ceritasantri.id dan Koordinator Media PW Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta, Aina Masrurin, membawakan materi terkait Keamanan Digital. Dijelaskannya, dalam dunia digital harus pula mewaspadai bahaya dan ancaman, salah satunya cyberbullying.

Untuk itu disebutkannya, perlunya mitigasi resiko terhadap kejahatan itu, yakni perhatian serta komunikasi intensif dari orang tua kepada anak, harus ketahui etika siber, dan perbanyak aktivitas luring, juga perkuat keamanan akun.

"Pastikan kita ini memahami aturan privasi dan kebijakan pada tiap aplikasi yang kita gunakan. Kesimpulanya tidak ada yang aman 100% di dunia digital dan yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risiko sedapat mungkin, selalu berpikir kritis, banyak membaca dan mengamati, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” sebut Aina.

Narasumber kedua yang tampil yakni Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kota Depok, Drs. H. Ahmad Sadeli, M.Pd.I., yang berbicara terkait Etika Digital.

Ia mengajak para siswa peserta webinar untuk membentengi diri dari tindakan negatif di dunia digital seperti ujaran kebencian, yang merupakan ungkapan atau ekspresi ajakan untuk menyakiti seseorang atau pihak lain dengan tujuan membangkitkan permusuhan, kekerasan, dan diskriminasi.

"Bisa jadi lidah itu lebih tajam dari pada pedang dan lidah kita sudah diwakili oleh jempol kita, dan lebih tajam lagi jempol kita ketika digunakan untuk menghasut orang, menebarkan ujaran kebencian. Maka dari itu berhati-hatilah saat bertindak jangan sampai kita gegabah dan membuat diri kita masuk ke dalam perangkap kita sendiri.

Di zaman teknologi ini kita harus benar-benar sadar bahwa jempol yang kita gunakan adalah langkah kita menuju ke hal yang positif, jangan sampai kita gunakan untuk hal yang negatif,” kata Ahmad Sadeli.

Lalu ada Raniethaa yang merupakan seorang Content Creator dan juga Key Opinion Leader, tampil membawakan materi Kecakapan Digital.

Ia menyebut jika cyberbullying adalah perudungan di dunia maya tetapi dampaknya sampai kepada kehidupan nyata, lantaran cyberbullying meninggalkan jejak postingan.

Ia pun mengungkapkan cara menghentikan cyberbullying, yakni sesuaikan pengaturan privasi dengan melakukan pembatasan akses dan informasi pribadi, serta menonaktifkan kolom komentar, juga aktifkan fitur blokir jika ada orang yang menimbulkan rasa tak nyaman di medsos.

"Dunia digital ini kita harus tetap ikuti dan tetap harus maju bersama media digital ini, tapi jangan sampai kita terbawa arus negatifnya karena banyak sekali hal-hal positif yang bisa kita ambil di dunia digital ini. Kesimpulannya kalau kalian tidak nyaman dengan seseorang, laporkan postingannya dan kalian bisa menonaktifkan kolom komentar kalian, dan jika kalian mengalami cyberbullying jangan ragu untuk bercerita kepada orang yang kalian percayai,” tutupnya.

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Stefani.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: