Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulyanto Kritik Langkah 'Cawe-cawe' Presiden Jokowi Soal Pilpres 2024: Sama Saja dengan Mengkhianati Demokrasi

Mulyanto Kritik Langkah 'Cawe-cawe' Presiden Jokowi Soal Pilpres 2024: Sama Saja dengan Mengkhianati Demokrasi Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan terbuka Presiden Joko Widodo yang akan cawe-cawe dalam kontestasi pemilu 2024 dinilai Wakil Ketua FPKS DPR RI, Mulyanto, sebagai sesuatu yang tidak pantas dan menyalahi kaidah demokrasi. 

Presiden, kata Mulyanto, harusnya netral dalam penyelenggaraan pemilu. Ia tidak boleh ikut campur dalam urusan dukung mendukung atau jegal-menjegal salah satu kandidat. Presiden cukup menjamin pemilu terselenggara sesuai jadwal secara jurdil.

Mulyanto menegaskan Presiden harus paham bahwa setiap pemerintahan ada umur berkuasanya. Karena itu presiden harus menghormati mekanisme pergantian kekuasaan ini dengan legowo, bukan dengan sibuk cawe-cawe mendukung satu kandidat sambil menjegal kandidat lainnya.

Baca Juga: Relawan Blak-blakan: Cuma Ganjar Pranowo yang Pasti Akan Melanjutkan Program Jokowi!

"Kalau Presiden cawe-cawe terlalu jauh sama saja mengkhianati demokrasi. Ini kan utamanya soal partisipasi publik dan otoritas partai. Biarkan publik dan partai berdaulat menentukan siapa yang berhak melanjutkan kursi kepemimpinan nasional," tegas Mulyanto. 

Mulyanto melihat Presiden panik dengan popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan yang terus meningkat. Sementara Anies Baswedan diyakini Jokowi merupakan figur capres yang tidak bisa diandalkan untuk melanjutkan program-program yang sedang dijalankan.

Baca Juga: Mulyanto PKS Minta Kapolri Berantas Mafia Penimbunan BBM Bersubsidi: Hasilnya Selama Ini Kurang Memuaskan!

Karena itu, untuk mengamankan program yang sudah dijalankan Presiden merasa perlu cawe-cawe mendukung capres selain Anies Baswedan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: