Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soroti Jumlah Pengangguran, Wapres Ma'ruf Amin: 14 dari 100 Angkatan Kerja Pemuda Tak Terserap Pasar

Soroti Jumlah Pengangguran, Wapres Ma'ruf Amin: 14 dari 100 Angkatan Kerja Pemuda Tak Terserap Pasar Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menegaskan, sekitar 14 dari 100 angkatan kerja pemuda tidak terserap dalam pasar kerja. Menurutnya, dari hasil survei angkatan kerja nasional Satkernas Agustus 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Pemuda mencapai 13,93% pada tahun 2022.

"Artinya, sekitar 14 dari 100 angkatan kerja pemuda tidak terserap dalam angkatan kerja. Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah perlu langkah-langkah strategis dari Kementerian dan lembaga," ujar Wapres saat memimpin Rapat Tingkat Menteri tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan sekaligus Launching Perpres 43 Tahun 2022, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga: Bongkar Kebohongan Pidatonya Jokowi, Rizal Ramli: 40% Rakyat Masih Miskin, Pengangguran Kian Banyak!

Menurut Wapres, rendahnya pemuda angkatan kerja yang tidak terserap pasar harus menjadi perhatian khusus.

Karenanya, ia meminta kementerian dan lembaga untuk mendayagunakan potensi, baik untuk melakukan aktivitas pelayanan kepemudaan, sinkornisasi, dan program serta kegiatan kajian penyelenggaraan kepemudahaan.

"Nah pada pertemuan ini saya minta pada Menteri, K/L untuk melaporkan kesiapan dan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan kepemudaan tahun 2023-2024," ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Wapres menjelaskan beberapa catatan khusus, yaitu pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) pada tahun 2020 sebesar 51% atau menuruun dibandingkan tahun 2019 sebesar 52,8%.

Baca Juga: Jumlah Perusahaan di Jabar Meningkat, Angka Pengangguran Konsisten Menurun

Meskipun penurunan ini merupakan dampak dari pandemi, namun pemerintah dan lembaga diharapkan dapat mengejar keteringgalan IPP yang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 ditargetkan 57,67 tahun 2024.

"IPP yang harus diperhatikan, yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraa dan kesempatan kerja, kepemimpinan, gender dan diskiriminasi. Menurut data BPS pada 2022 terdapat 65,82 juta penduduk di dalam kelompok umur pemuda antara 16 sampai 30 tahun atau 24% dari total penduduk," tegas Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: