Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Akselerasi Digital bagi Perekonomian RI, Warta Ekonomi Helat Indonesia Millennial’s Brand Choice Awards 2023

Dorong Akselerasi Digital bagi Perekonomian RI, Warta Ekonomi Helat Indonesia Millennial’s Brand Choice Awards 2023 Kredit Foto: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masifnya jumlah penduduk milenial di Indonesia dapat mempengaruhi kebutuhan penggunaan teknologi seiring dengan gaya komunikasi digital yang sering dilakukan penduduk milenial.

Akselerasi digital yang dimanfaatkan kelompok milenial tentunya harus diperhatikan oleh perusahaan yang memiliki merek produk dan layanan yang digunakan milenial dalam memenuhi kebutuhan untuk berkarya di berbagai sektor industri di Indonesia.

Oleh karena itu, demi mendorong pemberdayaan dan terpenuhinya hidup kelompok milenial Indonesia serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mendorong akselerasi digital bagi perekonomian Indonesia, Warta Ekonomi memberikan penghargaan melalui Indonesia Millennial’s Brand Choice Awards 2023 kepada seluruh produk dan layanan merek serta perusahaan terbaik di Indonesia. 

Baca Juga: Dukung Akselerasi Program PSR di Indonesia, Warta Ekonomi Inisiasi Palm Oil Financing Forum

Tema Exploring Milennial Insights through Creative Excellence in Digitalization Era ini dipilih karena Warta Ekonomi percaya bahwa produk-produk serta layanan merek perusahaan terbaik pilihan kelompok milenial Indonesia dapat berdampak secara sosial, memenuhi kebutuhan, meningkatkan kualitas hidup mereka, serta membantu kelompok milenial dalam membuat perubahan inovatif demi membangun generasi masa depan bangsa dan negara.

CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan memaparkan pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia. Dalam kuartal satu tahun 2023, perekonomian tumbuh sebesar 5,03 persen year-on-year (YoY) dibanding kuartal pertama tahun 2022 berdasarkan data dari Bank Indonesia 2023.

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, menurut Google, Temasek, Bain & Company. Pada 2030, nilainya dipredikasi tumbuh hingga mencapai US$220 miliar–US$360 miliar (setara dengan Rp3.300 triliun sampai Rp5.400 triliun).

“Jadi, sebagai generasi dengan jumlah populasi paling banyak, milenial dan generasi Z akan menjadi aktor utama dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujar Ihsan dalam pemaparannya. 

Dari segi Gross Merchandising Value (GMV) per sektor dalam miliar dolar Amerika Serikat, ekonomi digital secara keseluruhan menunjukkan angka fantastis dari tahun ke tahun. Data di tahun 2020 mencapai US$220 miliar sampai US$360 miliar.

Sementara itu, sektor spesifik seperti e-commerce, transportasi online dan pengantaran makanan (food delivery), layanan perjalanan online, dan media online turut menyumbang perekonomian digital tersebut. 

Di samping itu, Ihsan juga menyampaikan wawasan mengenai milenial yang sering berinteraksi berdasarkan data dari IDN Millennials Report 2022. Dari top three, milenial sering online di chatting, akses media sosial, dan website browsing. Sedangkan media visual yang sering digunakan milenial (secara spesifik, tidak termasuk generasi Z) adalah Facebook, Youtube, Instagram, Tiktok, serta Twitter. Namun, milenial juga memiliki perhatian khusus terhadap masalah finansial.

Cost of living merupakan perhatian utama mereka, living paycheck to paycheck artinya hanya memenuhi kehidupan sehari-hari tanpa kesempatan untuk menabung atau kecil angka untuk menabungnya, dan mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini menjadi perhatian kita semua,” jelas Ihsan.

“Hal ini akan berubah jika perekonomian membaik,” sambungnya. 

Dari segi loyalitas merek, milenial memiliki perilaku yang berbeda dari generasi sebelumnya. Bersumber dari Marketing Charts. “Hanya satu dari lima milenial yang mendeskripsikan dirinya loyal terhadap satu brand. Hal ini bukanlah hal yang gampang untuk dipertahankan,” ujar Ihsan.

Karena itu, terdapat faktor-faktor yang berkontribusi terhadap loyalitas milenial terhadap sebuah merek, yakni reliability dan/atau durability (68%), kualitas produk yang setara dengan harga (54%), interaksi positif dengan tim customer service (50%), best available (43%), etika dan standar moral sebuah merek (42%), program customer rewards (30%), rutinitas atau kebiasaan (25%), dan harga produk yang termurah (24%).

Soal cara menarik perhatian milenial, Ihsan juga menjelaskan bahwa perilaku konsumsi seperti pembelian terjadi setelah melihat video atau hal visual lainnya.

“Saya ingin mengingatkan kembali, 85% milenial melakukan pembelian setelah melihat video. Video merupakan hal yang sangat penting. Jumlah toko buku baru-baru ini dikabarkan menurun karena mungkin bagaimana milenial melihat informasi lebih didapatkan lewat gambar-gambar,” ujar Ihsan dari sumber Collormatics 2022.

“Itulah yang menggambarkan Youtube merupakan salah satu bagian yang penting bagi milenial,” tambahnya.

Lainnya, 29% dilaporkan bahwa milenial menemukan video lebih memorable dibanding bentuk konten lainnya, 46% milenial memilih konten video untuk melihat konten merek dan pemasaran dibanding bentuk konten lainnya, dan 66% milenial engage atau terlibat dengan sebuah merek setelah menonton videonya di media sosial.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (RI), Angela Tanoesodibjo turut hadir selaku keynote speaker dalam acara tersebut.

Angela menjelaskan bahwa Indonesia kini telah memasuki era bonus demografi, dengan hampir 70% jumlah populasi berusia produktif mulai dari 27 tahun hingga 42 tahun. 

“Indonesia telah memasuki era bonus demografi, di mana hampir 70% dari jumlah populasi berusia produktif atau sekitar 190 juta jiwa. Dari usia produktif ini, 30%-nya adalah generasi milenial, berusia 27 tahun hingga 42 tahun. Rentang umur ini adalah rentang umur lebih mapan dan matang, namun pada saat bersamaan mereka cukup agile atau mudah beradaptasi terhadap berbagai perubahan,” ujar Angela.

Angela menambahkan, generasi milenial adalah generasi konsumtif, namun tetap bertanggung jawab dan melek digital.

“Mereka generasi konsumtif, memiliki kebutuhan, dan memiliki tanggung jawab pada pribadi dan keluarga, dan melek digital. Mudah sekali menarik mereka dengan berbagai tawaran produk di e-commerce.” 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: