Jenderal Top China: Perang dengan Amerika Jadi Bencana yang Tak Terhindarkan
Menteri Pertahanan China Jenderal Li Shangfu mengatakan bahwa perang dengan Amerika Serikat akan menjadi "bencana yang tak terhindarkan" bagi dunia.
Dalam sebuah pertemuan puncak keamanan Asia, Shangri-La Dialog di Singapura pada Minggu (4/6/2023), Jenderal Li mengatakan bahwa beberapa negara sedang mengintensifkan perlombaan senjata di Asia.
Baca Juga: Menhan Ukraina Kabulkan Permintaan China Jadi Juru Damai: Buktikan Putin Mau Pulangkan Pasukan Rusia
Namun ia mengatakan bahwa dunia ini cukup besar bagi China dan AS, dan kedua negara adidaya ini harus mencari titik temu.
Jenderal Li, yang menjadi menteri pertahanan pada bulan Maret, menuduh AS memiliki "mentalitas Perang Dingin".
"Hal ini sangat meningkatkan risiko keamanan," katanya, dilansir BBC.
Dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa China tidak akan membiarkan patroli angkatan laut oleh AS dan sekutunya menjadi dalih untuk menjalankan hegemoni navigasi.
Dia berbicara di Dialog Shangri-La di Singapura, satu-satunya pertemuan keamanan tahunan di kawasan Asia Pasifik.
Ketika ditanya mengenai insiden di Selat Taiwan, ia hanya mengatakan bahwa negara-negara dari luar wilayah tersebut meningkatkan ketegangan.
Beijing telah menolak permintaan AS untuk melakukan pembicaraan militer secara langsung sebagai protes atas sanksi yang dijatuhkan kepada Jenderal Li oleh AS pada tahun 2018 atas pembelian senjata dari Rusia.
Sebelumnya, AS menuduh adanya manuver yang "tidak aman" yang dilakukan oleh kapal perusak China di dekat kapal perang AS di selat Taiwan.
Pada Sabtu, angkatan laut AS mengatakan bahwa sebuah kapal perusak China berlayar "dengan cara yang tidak aman" di dekat kapal perang AS saat kapal tersebut transit di Selat Taiwan dengan kapal-kapal Kanada.
China mengkritik kedua negara tersebut karena "dengan sengaja memprovokasi risiko". AS dan Kanada mengatakan bahwa mereka berlayar di tempat yang diizinkan oleh hukum internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement