Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Subianto Ajukan Proposal Perdamaian ke Hadapan Ukraina Tapi Langsung Ditolak Mentah-mentah, Ternyata Penyebabnya...

Prabowo Subianto Ajukan Proposal Perdamaian ke Hadapan Ukraina Tapi Langsung Ditolak Mentah-mentah, Ternyata Penyebabnya... Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertahanan Indonesia (Menhan) Prabowo Subianto mengajukan perdamaian ke hadapan menteri Pertahanan Ukraina soal perang Rusia-Ukraina namun langsung ditolak mentah-mentah. 

Sebelumnya, Prabowo dalam salah satu forum dialog shangri-la, dialog di Singapura yang isinya atau pesertanya banyak dari pejabat Kementerian Pertahanan di berbagai negara itu membawa usulan kepada Menteri Luar Negeri Ukraina.

Tapinya usulan yang disampaikan Prabowo itu langsung ditolak oleh Ukraina bahkan Menteri Pertahanan Ukraina bilang ini bukan usulan Indonesia, tapi ini usulannya dari Rusia.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bakal Diskusi Soal Cawapresnya ke Presiden Jokowi yang Seorang Kader PDIP, Rocky Gerung: Lho Kok, Jadi Rebutan Berkah?

Pengamat media sosial, Eko Kuntadhi mengatakan, jika dilihat dari tawarannya, apa yang disebut Prabowo memang menguntungkan Rusia.

“Karena apa? Karena usulan yang disampaikan oleh Prabowo itu melulu menguntungkan Rusia,” kata Eko melansir dari Cokro TV, Rabu (07/06/23).

Salah satu poin pentingnya adalah bahwa Prabowo mengusulkan ada referendum terhadap wilayah-wilayah yang disengketakan atau wilayah-wilayah yang menjadi perdebatan antara Ukraina dan Rusia.

“Tadinya wilayah itu ada di Ukraina, ketika Rusia masuk ke situ lalu, kemudian Rusia menguasai. Prabowo mengusulkan dibuat referendum jajak pendapat kepada penduduk di sana,” kata Eko.

“Nah setelah mendengar usul Prabowo, jelas-jelas dong Ukraina nggak mau. Gila lu, wilayah gua kemudian ada orang lain masuk dan kemudian bukan cuma masuk, juga banyak warga Rusia dikirim ke situ sekarang pengen dibikin referendum, kan ngaco banget. Jadi Ukraina pasti menolak,” jelasnya.

Ada lagi usulan gencatan-senjata dan melibatkan Dewan Keamanan PBB, jadi memang untuk berhenti perang itu ya harus ada gencatan senjata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: