Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gila! Rp163 Triliun Aset Klien Binance Dibawa Kabur Changpeng Zhao Lewat Perusahaan Ini!

Gila! Rp163 Triliun Aset Klien Binance Dibawa Kabur Changpeng Zhao Lewat Perusahaan Ini! Kredit Foto: Reuters/Darrin Zammit Lupi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Merit Peak, sebuah perusahaan offshore yang dikendalikan oleh CEO Binance Changpeng Zhao dilaporkan menerima sekitar USD11 miliar (Rp163 triliun) aset klien melalui perusahaan yang berbasis di Seychelles yang didirikan untuk mengambil simpanan pelanggan. Kabar ini tersebar menurut pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Pengajuan SEC yang meminta pengadilan AS untuk membekukan aset AS Binance, datang sehari setelah SEC menggugat Binance dan CEO miliarder Zhao, serta operator pertukaran afiliasinya di AS, karena diduga mengoperasikan "jaring penipuan."

Baca Juga: Dunia Crypto Tidak Baik-Baik Saja, Changpeng Zhao Diduga Bawa Kabur Uang Pelanggan Binance Senilai Rp37 Triliun!

Melansir Reuters di Jakarta, Kamis (8/6/23) dalam 13 dakwaannya, SEC menuduh bahwa Binance dan Zhao menggunakan Merit Peak dan Sigma Chain, perusahaan perdagangan lain yang dikendalikan oleh Zhao, untuk menggabungkan dana perusahaan dengan aset klien dan menggunakan uang "sesuka mereka".

Ini menempatkan aset pelanggan dalam risiko, sementara Binance berusaha untuk memaksimalkan keuntungannya, tulis SEC dalam pengaduan sipilnya pada hari Senin.

Menanggapi gugatan SEC, Binance mengatakan akan mempertahankan platformnya dengan penuh semangat.

"Semua aset pengguna di Binance dan platform afiliasi Binance, termasuk Binance.US, aman dan terjamin," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Dana yang diterima oleh Merit Peak yang berbasis di British Virgin Islands antara 2019 dan 2021 mengalir dari Key Vision Development Ltd, juga dikendalikan oleh Zhao, menurut pengajuan SEC.

Sebanyak USD11 miliar (Rp163 triliuln) yang dikirim dari Key Vision ke Merit Peak merupakan bagian dari aset sebesar USD22 miliar (Rp327 triliun) sebagian besar milik Binance dan afiliasinya di AS yang diterima Merit Peak antara 2019 dan 2021, menurut pengajuan SEC.

Reuters melaporkan bulan lalu bahwa Key Vision dan Merit Peak, bersama dengan perusahaan induk Kepulauan Cayman Binance, membentuk inti dari jaringan keuangan pertukaran crypto global.

Menanggapi artikel itu, Binance membantah mencampur simpanan pelanggan dan dana perusahaan, dengan mengatakan bahwa pengguna yang mengirim uang tidak melakukan setoran melainkan membeli token crypto terkait dolar yang dipesan lebih dahulu dari Binance.

Antara 2019 dan 2023, rekening bank AS Sigma Chain menerima hampir USD500 juta (Rp7,4 triliun), sebagian besar dari Binance dan BAM Trading. Sebanyak USD15 juta (Rp223 miliar) berasal dari Key Vision, kata pengajuan SEC.

Pengajuan SEC menunjukkan bahwa Zhao diduga memindahkan miliaran dolar melalui Amerika Serikat. Beberapa akun milik Zhao telah mengirim uang ke luar negeri selama beberapa bulan terakhir, tulis SEC.

Hingga tahun 2022, akun AS untuk sebuah perusahaan bernama Swipewallet yang juga dimiliki Zhao mengirim USD1,5 miliar (Rp22 triliun) dalam bentuk kabel valuta asing ke luar negeri, kata SEC dalam pengajuan tanpa menjelaskan lebih lanjut. SEC mengatakan dalam proses seperti itu, dolar dikonversi ke mata uang asing sebelum dikirimkan ke penerima.

Binance mengakuisisi Swipe, dompet digital dan platform kartu debit, pada tahun 2020. Tidak ada postingan publik di akun media sosial Swipe sejak awal tahun lalu. Swipe juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Pengajuan SEC juga menuduh bahwa pada 1 Januari tahun ini, sebanyak USD840 juta (Rp12,5 triliun) disetorkan ke delapan perusahaan yang dimiliki oleh Binance dan Zhao, dengan USD899 juta (Rp13,3 triliun) ditarik dari akun tersebut "selama jangka waktu yang sama." Pada akhir Maret, semua kecuali satu akun memiliki saldo nol, kata SEC.

Pengajuan SEC berlanjut dengan mengatakan antara Januari dan Maret tahun ini, beberapa rekening bank Binance kemudian mentransfer lebih dari USD162 juta (Rp2,4 triliun) ke luar negeri ke rekening asing milik perusahaan Singapura yang dimiliki oleh manajer back office Binance, Guangying Chen, rekan dekat Zhao.

Sekitar USD32 juta (Rp476 miliar) juga dikirim dari Sigma Chain ke Chen, kata SEC, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: