Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Basuki: Serapan Anggaran Kementerian PUPR per Mei 2023 Capai 22.7%

Menteri Basuki: Serapan Anggaran Kementerian PUPR per Mei 2023 Capai 22.7% Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan progres serapan APBN Tahun Anggaran (TA) 2023 pada Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, realisasi serapan keuangan Kementerian PUPR TA 2023 hingga 4 Juni 2023 mencapai Rp31,98 triliun atau sebesar 22,70% dari pagu anggaran sebesar Rp140,92 triliun dengan progres fisik sebesar 24,95%.

Baca Juga: Uji Coba MLFF Disesuaikan, PUPR Pastikan Tetap Bekerja Sesuai Rencana

"Pada periode yang sama, realisasi pekerjaan fisik TA 2023 lebih tinggi dari realisasi fisik TA 2022 sebesar 22,03% dengan serapan keuangan 19,21% dari total anggaran Rp125 triliun. Meskipun anggarannya lebih besar, realisasi anggaran tahun 2023 lebih cepat sedikit dari tahun 2022," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Rabu (7/6/2023).

Pagu anggaran TA 2023 yang terserap secara efektif tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung berbagai agenda prioritas nasional. Tercatat, realisasi paket terkontrak sudah 2.808 paket dengan Pagu DIPA Rp76,44 triliun atau sebesar 80,66% dari total jumlah paket lelang TA 2023 sebanyak 4.035 paket pekerjaan senilai Rp94,76 triliun.

Paket terkontrak tersebut meliputi paket tender/seleksi baru (SYC dan MYC baru) sebanyak 1.616 paket dengan Pagu DIPA Rp20,03 triliun. Kemudian, melanjutkan paket lintas tahun yang telah terkontrak pada tahun anggaran sebelumnya (MYC Lanjutan) sebanyak 1.169 paket dengan Pagu DIPA Rp56,13 triliun. Saat ini sebanyak 1.227 paket dengan Pagu DIPA Rp18,32 triliun sedang dalam proses lelang.

Pelaksanaan anggaran 2023 salah salah satunya digunakan untuk mendukung infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp26,67 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung infrastruktur Sumber Daya Air (Rp1,14 triliun); jalan dan jembatan (Rp9,72 triliun); permukiman (Rp11,58 triliun); perumahan (Rp4,20 triliun); dan Bina Konstruksi (Rp0,37 triliun).

Secara keseluruhan, anggaran untuk mendukung infrastruktur IKN Nusantara tahun 2020–2023 sebesar Rp36,72 triliun dari total Rp62,27 triliun sampai dengan 2024 atau yang tersebar pada 76 paket pekerjaan dengan progres sebesar 15,84%.

Selanjutnya, realisasi program Padat Karya TA 2023 sebesar Rp15,07 triliun dengan progres serapan anggaran sebesar Rp5,04 triliun atau sebesar 33,44%. Anggaran tersebut telah memberikan manfaat dengan menyerap tenaga kerja 141.507 orang atau sebanyak 19,84% dari total target serapan 713.000 pekerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: