Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis Pangan di Depan Mata, Pemerintah Buat Apa?

Krisis Pangan di Depan Mata, Pemerintah Buat Apa? Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia menyiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman krisis pangan global yang sudah di depan mata. Salah satunya dengan kebijakan pro petani dan menggenjot produksi pangan dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan selain untuk memenuhi kebutuhan nasional, peningkatan produksi pangan di dalam negeri juga bisa mendorong perekonomian jika ekspor komoditas pangan ikut meningkat.

“Eskalasi geopolitik, hingga perubahan iklim saat ini timbulkan ancaman krisis pangan. Karena itu perlu peran aktif dan tanggung jawab berbagai pihak juga diperlukan untuk dapat meningkatkan produksi sektor pertanian,” kata Airlangga di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Perubahan Iklim dan Perkembangan Geopolitik Bisa Ganggu Pasokan Pangan Global

FAO juga meminta negara-negara di dunia bergerak cepat mengantisipasi krisis pangan dengan mengedepankan kolaborasi. Airlangga mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, maka peningkatan produksi wajib dilakukan.

Sejalan dengan itu, Indonesia juga harus mengenalkan berbagai pangan ke negara-negara lain sebagai komoditas ekspor. Melalui kegiatan tersebut, kata Airlangga kebutuhan pangan nasional akan terpenuhi sekaligus perekonomian meningkat karena adanya tambahan ekspor komoditas pertanian.

Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menyiapkan dan membangun berbagai infrastruktur pendukung bagi sektor pertanian. Seperti bendungan yang difungsikan sebagai tempat penyediaan air.

Pemerintah juga membangun sarana transportasi untuk mengurangi logistic cost. Termasuk pemanfaatan komoditas unggulan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan hingga penerapan pertanian cerdas.

Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat membuka pertemuan Asean Food Security Reserve Board (AFSRB mengatakan negara anggota Asean harus siap menghadapi ancaman krisis pangan dan kemiskinan sebagai dampak dari berbagai tantangan, seperti pandemi, perubahan iklim, dan bencana alam hingga perang.

"Kita perlu mengambil tindakan nyata untuk mengatasi ancaman krisis pangan global, termasuk risiko dan guncangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sistem pangan. Karena itu, penting untuk memastikan stabilitas ketersediaan pangan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan di kawasan,” paparnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: