Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geisz Chalifah Heran Anies Baswedan Dituding Lakukan Politik Identitas saat Lawan Ahok: Dia Saat Itu Masih Jadi Menteri!

Geisz Chalifah Heran Anies Baswedan Dituding Lakukan Politik Identitas saat Lawan Ahok: Dia Saat Itu Masih Jadi Menteri! Kredit Foto: Instagram/Geisz Chalifah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Komisaris Ancol yang juga Produser Jakarta Melayu Festival, Geisz Chalifah membantah tudingan yang menyebut Anies Baswedan melakukan politik identitas saat mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Geisz blak-blakan heran dengan tudingan tersebut karena heboh Ahok yang menyinggung soal ayat Al-Quran terjadi saat Anies masih bertugas menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di periode pertama Jokowi.

“Pada saat Pilkada saat rame-rame itu, Anies masih jadi menteri,” ujar Geisz saat tampil di kanal Youtube The Spokesperson Id, dikutip Minggu (11/6/23).

Baca Juga: Terus Nyungsep! Makin Nggak Ketolong Lagi Elektabilitas Anies Baswedan, SMRC: Melemah!

Menurut Geisz, justru merekalah para lawan politik Anies atau kubu seberang yang memainkan politik identitas.

Geisz bahkan menyebut nama Guntur Romli yang menurutnya telah memulai tensi politik identitas.

“Mereka sudah bicara tentang politik identitas. Siapa yang bicara politik identitas itu? 2015 akhir Guntur Romli sudah menyatakan lebih baik kafir tapi tidak koruptor daripada muslim tapi koruptor,” jelasnya.

“Itu dia sudah mengeneralisasi kalau orang Islam itu pasti koruptor,” tambahnya.

Geizs pun membeberkan bukti bahwa Anies tidak menggunakan atau menikmati politik identitas.

Ia menyinggung soal politisasi ayat dan mayat di mana ditudingkan bahwa memilih selain Anies maka mayatnya tak boleh disalatkan. Menurut Geisz justri Anies sendiri mengirim surat ke pihak yang memasang spanduk seruan tersebut untuk segera diturunkan. Ia juga menyebut bahwa Anies sendiri yang akan mensalatkan jenazah yang ditolak karena mendukung selain dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

“Anies mengirim surat kalau nggak salah itu April 2017, agar spanduk itu diturunkan, kalau ada yang tidak disalatkan dia akan datang sendiri,” ungkapnya.

“Tetapi sebelum ada ancaman-ancaman itu, mereka juga sudah mengancam kalau Ahok tidak menang, janda-janda itu tidak lagi mendapat KJP, lalu bantuan itu akan dicabut semua macam-macam ancaman,” tambahnya.

Menurut Geisz, rekam jejak Anies dalam memimpin Jakarta sudah jadi bukti yang cukup untuk membantah tudingan menikmati politik identitas.

“Selama Anies memimpin, gereja dapat IMB, Hindu Tamil mendapatkan gedung, Hindu Bali didatangi oleh Anies, bahkan mereka testimoni sendiri 6 kali datang ke sana yang semuanya itu adalah fakta,” ungkapnya.

“Lalu dilawan oleh mereka dengan narasi yang tidak ada faktanya, Oleh karena itu saya katakan mereka itu norak, otaknya dkit, bicara durlu dongoknya kemudian, karena begitu saya kasih bukti mereka tidak mampu menjawab lagi kecuali yaitu dengan kalimat-kalimat yang Bahkan menjadi rasis,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: