Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China-AS Makin Panas, Sri Mulyani Minta Pengusaha Tanah Air Ancang-ancang

China-AS Makin Panas, Sri Mulyani Minta Pengusaha Tanah Air Ancang-ancang Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberi peringatan kepada para pelaku usaha agar bersiap menghadapi tantangan geopolitik global.

Hal itu Sri Mulyani katakan merujuk pada ketegangan yang terjadi di antara China dan Amerika Serikat sebagai dua superior ekonomi di dunia.

Baca Juga: Jurus Jitu Sri Mulyani Bawa RI Maju 2045: Sektor Keuangan Bank dan Non-Bank Harus Imbang

"Ini yang harus kita siapkan. Kalibrasikan model bisnis Anda. Anda harus menyiapkan kalau Anda harus independen karena perusahaan harus bertanggung jawab dengan keberlanjutan bisnis," ujarnya, dalam acara Sosialisasi UU PPSK di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Meski Sri Mulyani berharap ketegangan tersebut tidak sampai memicu terjadinya peperangan, dia mewanti-wanti agar para pengusaha menyiapkan skenario antisipasi dari situasi tersebut. "Kalau tidak, kalau banyak yang memilih untuk memikirkannya nanti, mungkin bisa gelundung," tegas Bendahara Negara itu.

Pasalnya, Sri Mulyani menilai, jika China dan Amerika Serikat mencapai puncak peperangan, negara-negara di ASEAN bisa terjebak dalam pilihan keberpihakan antara kedua negara tersebut, khususnya terkait dengan perdagangan.

Sri Mulyani lalu bercerita, skenario antisipasi itu juga dia terapkan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dia berujar, selama menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), Kemenkeu selalu mempertimbangkan kondisi geopolitik ke depan.

"Jadi, kami berkoordinasi terus. Kami juga berinteraksi dengan blok Barat maupun China dan Rusia. Itu suatu keharusan," pungkasnya.

Namun, di samping itu, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia berprinsip untuk tidak berpihak pada bangsa tertentu, melainkan bersama dengan banyak bangsa.

Menurutnya, hal tersebut dapat dijadikan sebagai peluang agar pelaku ekonomi Indonesia memiliki kesempatan untuk bisa tetap bertumbuh, bergerak maju, dan makin berkembang tanpa dibatasi oleh pilihan-pilihan yang membatasi pergerakan usaha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: