Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IKN Sepi Investor, Pengamat Nilai Reputasinya Sudah Rusak

IKN Sepi Investor, Pengamat Nilai Reputasinya Sudah Rusak Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Mundurnya Softbank dari daftar investor Ibu Kota Nusantara (IKN) dianggap merusak reputasi IKN sendiri.

Pernyataan ini disampaikan oleh Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis (15/6/2023).

“Bagi mereka, bila Softbank menyatakan mundur dengan alasan tidak cukupnya imbal hasil investasi di IKN, mereka juga tidak akan tertarik masuk ke proyek tersebut. Oleh karena itu, mundurnya Softbank memiliki contagion effect bagi kalangan investor lain,” kata Achmad.

Baca Juga: Jokowi Tawarkan IKN ke Warga Singapura, Pengamat: Hal yang Tidak Relevan

Untuk memperbaiki reputasi ini, menurut Achmad, pemerintah tidak bisa lagi mempertahankan konsep lama. Dia menilai pemerintah memerlukan strategi penundaan untuk menyakinkan investor bahwa akan ada konsep baru IKN yang lebih memiliki kepastian hukum, jumlah penduduk yang mencukupi, dan imbal hasil yang menguntungkan.

Achmad juga menilai bahwa banyak investor yang khawatir IKN bukan proyek berkelanjutan, terlebih karena mendekati Pemilu. Investor juga ragu akan keuntungan dari proyek ini.

“Investasi IKN tidak memenuhi skema investasi yang menguntungkan dan tidak memenuhi internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian modal minimal. Investor seperti UEA, Qatar, dan Saudi Arabia melihat investasi ke luar negeri memiliki risiko besar, khususnya di saat geopolitik dunia sedang tegang,” ucap Achmad.

Sementara itu, Otorita IKN menyebut bahwa semakin banyak investor luar negeri yang masuk dan sudah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA). Menurut Achmad, hal ini tidak bisa menjadi jaminan.

“Perjanjian NDA bukan kesepakatan investasi, melainkan baru tahap awal ketertarikan investasi. Apakah NDA akan berlanjut kepada kesepakatan investasi, masih belum bisa dipastikan,” tandas Achmad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: