WE Online, Jakarta - PT Alam Sutera Realty Tbk akan membatasi pembelian tanah pada tahun 2015 serta akan memfokuskan pada upaya-upaya meningkatkan pengembalian investasi (return on investment/ROI) dari proyek properti yang sudah berjalan.
"Pembelian tanah tahun 2015 hanya Rp1 triliun saja, pertimbangannya cadangan tanah (land bank) perusahaan sudah sangat mencukupi berasal dari pembelian tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp2 triliun dan Rp3 triliun," kata Presiden Direktur PT Alam Sutera Realty Tbk, Purbaja Pantja di Jakarta, Senin (23/3/2015).
Perusahaan juga akan memanfaatkan dana hasil penjualan tahun 2014 sebesar Rp4,5 triliun untuk mengembangkan township (kota) di Alam Sutera Serpong kota Tangerang dan Suvarna Sutera Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. "Kita mengalokasikan belanja modal masing-masing sekitar Rp2 triliun untuk di Alam Sutera Serpong dan Suvarna Sutera Pasar Kemis. Sebagian dari dana tersebut sekitar Rp1 triliun dipergunakan untuk pembelian tanah," ujar dia.
Perusahaan juga akan lebih memprioritaskan kepada upaya meningkatkan pengembalian investasi (return of investment) dari unit-unit usaha di Alam Sutera Serpong, Suvarna Sutera Pasar Kemis, Garuda Wisnu Kencana Bali, kata Purbaja menegaskan.
Purbaja menjelaskan, perusahaan memang masih akan menambah cadangan tanah pada tahun 2015 seluas 2.300 hektar lagi, namun akan dibarengi dengan pengembangan di atas lahan tersebut seperti di Alam Sutera Serpong akan dibangun apartemen dan perkantoran, sedangkan di Suvarna Pasar Kemis akan dibangun perumahan, ritel, rumah sakit, sekolah, dan perguruan tinggi.
Penambahan lahan itu meliputi Alam Sutera Serpong 400 hektar, Suvarna Sutera 1.300 hektar, ditambah lokasi lain yang telah dikembangkan perusahaan yakni Puncak Bogor, Riau, dan Garuda Wisnu Kencana di Bali. Strategi kami pada tahun 2015 akan menyelesaikan pembangunan proyek-proyek yang sudah ada di lokasi tersebut, kata Purbaja.
Purbaja juga mengungkapkan, saat ini sudah ada investor dari Jepang dan Singapura yang telah menyatakan kesepakatan kerja sama dengan kami untuk mengembangkan kawasan Alam Sutera Serpong serta telah ditindaklanjuti dengan pembelian tiga lot lahan.
"Banyak investor juga menyatakan tertarik untuk mengembangkan lahan di Alam Sutera Serpong. Hal ini karena sebagai township memiliki lokasi yang sangat strategis," ujar Purbaja.
Purbaja juga mengungkapkan, perusahaan juga akan memperbesar investasi yang akan memberikan pendapatan berkelanjutan (recurring income) seperti perhotelan diantaranya yang tengah dikembangkan di Garuda Wisnu Kencana Bali seluas 60 hektar.
Target kami recurring income akan menyumbang 10 persen pendapatan perusahaan, sedangkan kontribusi pendapatan terbesar masih berasal dari penjualan rumah, papar Purbaja.
Purbaja juga mengungkapkan perusahaan juga telah menyelesaikan pembayaran obligasi jatuh tempo April 2015 sehingga rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio) menjadi 90 persen dari semula 100 persen.
Sedangkan ke depan perusahaan tidak akan lagi menerbitkan obligasi untuk membiayai investasi properti, sebagai gantinya akan dibiayai dari pendapatan perusahaan. Kami mencadangkan Rp2,5 triliun untuk pembangunan rumah dan bangunan bertingkat tahun ini, kata Purbaja.
Pendapatan perusahaan akan difokuskan untuk mengembangkan proyek strategis yang sudah berjalan, serta mengoptimalkan asset yang dimiliki, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan pada tahun 2015, kata Purbaja menegaskan.
Baru-baru ini Fitch Rating telah mengeluarkan rating obligasi kami di peringkat B+ dengan outlook stabil, hal tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan investor kepada perseroan, ujar Purbaja. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement