Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

EMTEK Buka-bukaan Soal Rencana IPO Superbank, Vidio, dan RANS Entertainment

EMTEK Buka-bukaan Soal Rencana IPO Superbank, Vidio, dan RANS Entertainment Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, yang sering dikenal Emtek, berencana untuk mendaftarkan tiga unit bisnis—platform pinjaman digital Superbank, streaming video Vidio.com, dan kreator konten digital RANS Entertainment—ke bursa saham Indonesia.

Rencana tersebut dibeberkan oleh Vice President dan Direktur Emtek Sutanto Hartono pada Rabu (14/6/2023) lalu.

Dikutip dari laman DealStreetAsia pada Kamis (15/6/2023), mengingat pasar modal yang tidak menguntungkan saat ini dan terjadinya penurunan industri teknologi, Hartono mengatakan initial public offering (IPO) tidak dapat diimplementasikan dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Kawal Tiga Perusahaan IPO di 2024, Maka Capital Berharap Bisa Bantu Beri Akses Modal Baru ke Perusahaan di Indonesia

“Sebelum IPO, perusahaan-perusahaan tersebut harus memperbaiki performa keuangan mereka,” ujarnya.

Emtek memiliki 93% saham di Superbank, bank yang di-rebrand dari PT Bank Fama International pada Maret 2023. Platform pinjaman yang juga disokong oleh super app Grab dan perusahan telekomunikasi berbasis di Singapura Singtel ini fokus pada segmen ritel dan usaha kecil menengah (UKM).

“Sebagai pemain baru, Superbank akan fokus untuk memperbaiki bisnisnya sebelum going public,” ujarnya.

Sutanto juga mengatakan bahwa public listing ini akan menguntungkan RANS Entertainment, yang didukung oleh aktor dan penyanyi Raffi Ahmad.

“Dengan mentransformasikan ke perusahaan publik dari bisnis yang dikelola keluarga, RANS Entertainment dapat mengelola bisnis mereka lebih cepat dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG),” ujarnya.

Emtek telah berinvestasi sebesar Rp284 miliar untuk 17% saham di RANS Entertainment tahun 2021. Saat ini memiliki 140 juta pengguna di platformnya.

Dalam kasus Vidio, Emtek dan para investor lainnya melihat IPO sebagai strategi exit yang paling layak. Platform streaming ini didirikan Emtek pada tahun 2014 sebagai platform video-on-demand (VOD) lokal untuk bersaing dengan Netflix dan Disney+ dan mayoritas dimiliki oleh konglomerat tersebut.

Seperti Superbank, Vidio juga akan mencapai titik impas (break even) dalam dua atau tiga tahun ke depan.

“Kami juga berencana untuk mengembangkan bisnis lainnya yang berkaitan dengan video streaming, dan salah satu dari mereka adalah produksi konten,” ujar Sutanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: