Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Binance Luncurkan Layanan Cloud Penambangan Bitcoin di Tengah Tindakan Keras SEC di AS

Binance Luncurkan Layanan Cloud Penambangan Bitcoin di Tengah Tindakan Keras SEC di AS Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa kripto Binance mengumumkan peluncuran produk penambangan baru berbasis langganan yang didedikasikan untuk Bitcoin (BTC)

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Jumat (16/52023), mulai 15 Juni, pengguna yang tertarik dengan penambangan Bitcoin, tetapi tidak memiliki peralatan dapat berlangganan layanan penambangan cloud Binance dan membeli hashrate untuk hal yang sama.

Perlu diketahui, hashrate adalah daya komputasi yang diperlukan untuk mengonfirmasi dan melegitimasi transaksi Bitcoin melalui blockchain.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun di Bawah Rp373 Juta untuk Pertama Kalinya dalam Tiga Bulan

Binance saat ini menjual 1 Terahash per detik (Th/s) seharga US$10,7280 atau Rp160 ribu, yang dibagi antara hashrate dan biaya listrik masing-masing sebesar US$1,17 (Rp17 ribu) dan US$9,558 (Rp142 ribu). Jumlah hashrate lebih tinggi meningkatkan kemungkinan pendapatan lebih tinggi dalam hal Bitcoin yang diperoleh melalui penambangan.

Layanan berlangganan penambangan BTC Binance akan aktif selama 180 hari, atau kira-kira enam bulan. Untuk setiap TH/s yang dibeli, pengguna akan dapat memperoleh 0,0004338 BTC selama masa tersebut.

Karena diluncurkan di situs web global Binance, layanan ini tidak tersedia untuk investor kripto yang tinggal di Amerika Serikat.

Dalam pernyataan sebelumnya kepada Cointelegraph tentang tindakan keras Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) baru-baru ini di AS, Binance mengklarifikasi bahwa “Binance.com adalah entitas terpisah dan pengguna kami tidak akan terpengaruh oleh masalah di Binance AS."

Untuk melawan tuduhan SEC, Binance AS mempekerjakan mantan co-director penegakan SEC, George Canellos sebagai bagian dari tim hukumnya.

Menanggapi perkembangan yang dituduhkan, “Binance jelas mempersiapkan penuntutan pidana dan terus mempekerjakan pengacara pembela terbaik di dunia,” kata mantan kepala penegakan internet SEC, John Reed Stark di Twitter.

Pengawasan hukum dimulai ketika SEC menuduh bahwa Binance cabang AS beroperasi sebagai bursa, pialang, dan lembaga kliring tidak terdaftar. Mengikuti tindakan SEC, pada 9 Juni, Binance AS mengumumkan penangguhan deposit dolar AS dan berpotensi menghentikan penarikan fiat mulai 13 Juni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: