Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Pusat Ekonomi di ASEAN, Standard Chartered Komitmen Kembangkan Bisnis di Indonesia

Jadi Pusat Ekonomi di ASEAN, Standard Chartered Komitmen Kembangkan Bisnis di Indonesia Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Standard Chartered Group berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Hal itu diungkapkan Chairman Standard Chartered Group Jose Vinals, saat mengunjungi Jakarta untuk perayaan kehadiran Standard Chartered yang ke-160 tahun di Indonesia.

Jose Vinals mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi Standard Chartered. Hal ini lantaran tiga mesin pertumbuhan Standard Chartered saat ini adalah Cina, India dan Kawasan ASEAN termasuk Indonesia.

"Kami berkomitmen penuh untuk mengembangkan bisnis kami di Indonesia, yang merupakan pusat kegiatan ekonomi di ASEAN yang penting bagi Standard Chartered," ujar Jose Vinals saat temu media di Jakarta, kemarin. Baca Juga: Prudential Indonesia Gandeng Standard Chartered Pasarkan PAYDI Sasar Nasabah Priority dan Private Banking

Lebih lanjut katanya, melalui tiga mesin pertumbuhan tersebut, Standard Chartered meyakini dapat mencapai target-target yang telah dicanangkan tahun ini. Salah satunya ialah meningkatkan target Return on tangible equity (RoTE) mendekati 10% di tahun 2023 dan di atas 11% pada tahun 2024.

"Sejalan dengan arahan Standard Chartered Group, kami menargetkan pencapain ROTE double digit," terang Jose Vinals.

Adapun pada kuartal I 2023, pendapatan (income) Standard Chartered tercatat naik 13%YoY, laba sebelum pajak naik 25%, dan Cost-to-income ratio meningkat  2% menjadi 61%. Selain itu, RoTE tercatat sebesar 11.9%, naik 170bps YoY.

Selain berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya, Jose Vinals bilang, aspek keberlanjutan akan terus menjadi bagian utama dari bisnis dan kegiatan operasional Standard Chartered secara global.

"Di tahun 2021, kami mengumumkan target kami untuk mencapai nol emisi karbon dalam kegiatan operasional kami pada tahun 2025 dan emisi nol bersih dalam kegiatan pembiayaan kami pada tahun 2050. Kami juga berencana untuk mengumpulkan dana sebesar USD 300 miliar secara global untuk pembiayaan hijau dan transisi antara tahun 2021 dan 2030," jelasnya. Baca Juga: Bicara Depan Wakil Rakyat, Sri Mulyani Siap Membawa Ekonomi Indonesia Tumbuh Hingga 5,7%

Standard Chartered juga bangga dapat berpartisipasi dalam pembiayaan proyek seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 145 MWac di Jawa Barat, Indonesia. Setelah selesai, PLTS ini akan menghasilkan energi listrik yang cukup untuk memberi daya pada 50.000 rumah dan mengimbangi emisi 214.000 ton CO2. PLTS ini direncanakan menjadi pembangkit yang terbesar di Asia Tenggara dan akan menjadi langkah maju bagi Indonesia untuk mencapai target bauran sumber energi berkelanjutan sebesar 23% pada 2025.

"Kami juga merupakan rekenan pemerintah Indonesia dalam pendanaan JETP Indonesia yang baru saja diumumkan," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: