Sekretaris CIDES ICMI, Hery Margono, menyoroti indeks pembangunan manusia Indonesia yang masih di bawah rata-rata dunia. Menurutnya, hal ini penting untuk ditingkatkan, mengingat human capital merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan negara dan pemerataan ekonomi.
“Sementara, human development index ini mencerminkan tiga hal, yaitu akses terhadap ekonomi yang rendah, kesehatan yang rendah, dan juga pendidikan,” kata Hery dalam acara daring yang diadakan oleh ICMI, Selasa (13/6) malam.
Hery juga mengkhawatirkan jumlah pengangguran yang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 8,42 juta pengangguran di Indonesia pada tahun 2022. Angka ini bahkan lebih banyak dari jumlah penduduk Singapura yang berjumlah sekitar 6 juta. Menurut Hery, dampak terbesarnya adalah kemiskinan.
Baca Juga: Dorong Pergerakan Ekonomi Daerah, PLN Rampungkan Proyek SUTT 150 kV Sayung
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum ICMI Pusat, Prof. Jafar Hafsah, juga membahas tentang ketimpangan pendapatan, penguasaan aset, dan penguasaan lahan di Indonesia. Menurutnya, ketimpangan ekonomi dan kemiskinan dapat menyebabkan kecemburuan dan pergesekan sosial.
Salah satu yang ia soroti adalah ketimpangan lahan sebagai faktor besar dalam pemerataan ekonomi. Menurutnya, orang-orang kaya yang menguasai lahan akan cenderung menguasai perekonomian.
“Karena lahan itu ditanami, ada tambang, ada hutan, maka penguasaan lahan itu menimbulkan terjadinya ketimpangan karena berpenghasilan besar, dan sangat terbatas orang yang memiliki,” kata Jafar.
Menurut Hery, salah satu usaha mewujudkan pemerataan ekonomi adalah melalui peningkatan kapasitas wirausaha.
“Saya sepakat kita harus menciptakan pengusaha-pengusaha muda yang profesional,” kata Hery.
Baca Juga: KemenKopUKM Konsisten Tingkatkan Jumlah Wirausaha Nasional
Jafar juga menyetujui hal ini. Menurutnya, salah satu hal yang dapat mengatasi pengangguran dan kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi yang melibatkan ekonomi rakyat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement