Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Opung Luhut Dinilai Sembrono Sebut SDM Indonesia Tak Bisa Bangun IKN Kebanggaan Jokowi, Eks Ketum Persatuan Insinyur Indonesia: Melecehkan!

Opung Luhut Dinilai Sembrono Sebut SDM Indonesia Tak Bisa Bangun IKN Kebanggaan Jokowi, Eks Ketum Persatuan Insinyur Indonesia: Melecehkan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Said Didu angkat suara soal pernyataan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang sebut SDM Indonesia tak mampu bangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sehingga mempekerjakan pengawas dari asing.

Menurut Said Didu, apa yang Luhut sampaikan tidaklah benar soal kemampuan SDM Indonesia khususnya para insinyur.

Tak tanggung-tanggung, Didu menyebut pernyataan Luhut sangat semberono dan cenderung melecehkan Insinyur Indonesia.

“Sebagai mantan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) saya bersaksi bhw pernyataan Bpk Presiden dan MenkoMarinvest bhw SDM kita tdk mampu membangun IKN shg hrs datangkan pengawas asing , saya katakan SEMBRONO dan MELECEHKAN kemampuan para Insinyur Indonesia,” cuit Didu di akun twitter pribadinya, dikutip Senin (19/6/23).

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan mempekerjakan pekerja asing di proyek IKN karena dianggap bangsa Indonesia belum mampu.

Ia juga menegaskan itu tak perlu dipermasalahkan karena demi bangsa dan negara.

"Bangsa kita enggak bisa, ya memang enggak bisa. Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," ucap Luhut, dikutip dari laman kompas.com, Selasa (13/6/23).

"Sepanjang untuk kepentingan nasional, kita tidak perlu ragu-ragu. Kita kadang-kadang ini munafik. Saya bilang pengawasan pembangunan ibu kota baru kita hire orang-orang bule, marah," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: