Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Plis Banget Jangan Panik dengan Penurunan Ekonomi, Miliarder Ini Ramal Tren Pasar Bakal Naik Berkat Ini!

Plis Banget Jangan Panik dengan Penurunan Ekonomi, Miliarder Ini Ramal Tren Pasar Bakal Naik Berkat Ini! Kredit Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor Steve Cohen meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan penurunan pasar. Ini karena ada peluang besar di era AI atau artificial inteligence alias kecerdasan buatan.

Sebagaimana diketahui, bank investasi dan ekonom Wall Street telah memperingatkan penurunan ekonomi yang akan datang selama hampir dua tahun, tetapi ekonomi telah berhasil tetap tangguh meskipun ada faktor-faktor seperti inflasi yang membandel dan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif.

Namun sekarang dengan kemajuan pesat teknologi AI, terutama setelah rilis ChatGPT OpenAI, beberapa investor top dunia percaya bahwa inilah saatnya untuk masuk kembali ke pasar, meskipun prospek ekonomi masih belum pasti. Cohen pun meramal bahwa pasar akan kembali naik.

Baca Juga: Mengenal Hamish Harding, Miliarder Inggris yang Punya Hobi Ekstrem, Hilang Saat Hendak ke Reruntuhan Kapal Titanic di Dasar Laut

"Saya membuat ramalan kita akan naik," kata investor miliarder itu, mengutip Benzinga di Jakarta, Rabu (21/6/23).

AI terus menjadi titik fokus di banyak saham dengan banyak raksasa teknologi dunia memimpin S&P 500 dengan cepat mengadopsi teknologi inovatif. Misalnya, Microsoft Corp. menginvestasikan USD10 miliar (Rp150 triliun) ke OpenAI pada bulan Januari, dan saham mereka naik sekitar 50% sejak investasi itu terjadi. Sebelumnya, Microsoft telah berinvestasi USD1 miliar dalam startup AI itu pada 2019.

Sementara saham Alphabet Inc. turun pada Februari menyusul kekhawatiran tentang ChatGPT yang mengancam dominasi pencarian mereka. Tetapi setelah rilis Bard pada bulan Maret, saham mereka naik sekitar 35%.

Pasar investasi startup ritel telah melihat kesuksesan serupa. AtomBeam adalah startup pemadatan data AI yang dapat memadatkan data hingga 75% menggunakan AI.

Perangkat lunak ini memungkinkan mesin untuk berkomunikasi dengan kecepatan yang dipercepat dan dengan keamanan yang ditingkatkan melalui pemutakhiran firmware sederhana, menghilangkan kebutuhan akan investasi perangkat keras yang mahal. Startup diluncurkan di StartEngine, yang berarti siapa pun dapat berinvestasi di AtomBeam, dan secara konsisten mengumpulkan jutaan dolar dari investor ritel.

Sekarang, dengan kemajuan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI), terutama setelah rilis ChatGPT OpenAI, beberapa investor top dunia percaya bahwa inilah saatnya untuk masuk kembali ke pasar, meskipun prospek ekonomi masih belum pasti.

Cohen percaya bahwa kemajuan AI akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong keuntungan perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan harga saham. Perspektif ini sejalan dengan strategi investasinya, sebagaimana terungkap dalam pengajuan Securities and Exchange Commission (SEC) untuk kuartal pertama tahun ini. Cohen membeli saham signifikan di raksasa chip Nvidia Corp. dan raksasa teknologi Intel, keduanya terkait dengan inovasi AI.

Dananya mengadakan investasi besar di Alphabet Inc., perusahaan induk Google, dan Meta Platforms Inc., yang baru-baru ini meluncurkan chip komputer khusus untuk teknologi AI-nya.

Kekuatan transformatif AI terbukti di berbagai sektor. Penelitian menunjukkan bahwa alat AI, seperti model bahasa, dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan dalam pekerjaan seperti rekayasa perangkat lunak dan ekonomi.

Misalnya, versi model bahasa besar sebelumnya telah memungkinkan perekayasa perangkat lunak membuat kode hingga dua kali lebih cepat. Studi telah menemukan bahwa banyak tugas menulis dapat diselesaikan dua kali lebih cepat dengan bantuan AI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: