Accrual Accounting atau akuntansi akrual adalah metode akuntansi keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk mencatat pendapatan sebelum menerima pembayaran untuk barang atau jasa yang dijual dan mencatat biaya saat terjadinya.
Dengan kata lain, pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dimasukkan ke dalam jurnal perusahaan terlepas dari kapan pertukaran uang terjadi. Akuntansi akrual biasanya dibandingkan dengan basis kas akuntansi, yang mencatat pendapatan ketika barang dan jasa benar-benar dibayar.
Baca Juga: Apa Itu Acquisition Cost?
Konsep umum akuntansi akrual adalah bahwa entri jurnal akuntansi dibuat saat barang atau jasa disediakan daripada saat pembayaran dilakukan atau diterima. Entri juga dibuat untuk hutang dan pembayaran jatuh tempo.
Metode ini memungkinkan arus masuk atau keluar kas saat ini dan masa depan digabungkan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang keuangan perusahaan saat ini dan jangka panjang.
Akuntansi akrual mengikuti prinsip pencocokan yang menyatakan bahwa pendapatan dan beban harus dicatat dalam periode yang sama.
Akuntansi akrual didorong oleh Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum (GAAP). Akibatnya, ini telah menjadi akuntansi standar untuk sebagian besar perusahaan kecuali untuk bisnis yang sangat kecil dan perorangan.
Perusahaan yang lebih besar diwajibkan untuk menggunakan metode akuntansi akrual jika rata-rata pendapatan kotor mereka lebih dari USD25 juta (Rp374 miliar) selama tiga tahun sebelumnya. Jika perusahaan tidak memenuhi persyaratan pendapatan rata-rata, ia dapat memilih untuk menggunakan basis kas atau akrual sebagai metode akuntansinya.
Akuntansi akrual selalu diperlukan untuk perusahaan yang membawa inventaris atau melakukan penjualan secara kredit, terlepas dari ukuran atau pendapatan perusahaan.
Metode akrual memang memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi perusahaan saat ini, namun kompleksitasnya yang relatif membuatnya lebih mahal untuk diimplementasikan.
Metode ini muncul dari meningkatnya kompleksitas transaksi bisnis dan keinginan untuk mendapatkan informasi keuangan yang lebih akurat. Menjual secara kredit, dan proyek yang memberikan aliran pendapatan dalam jangka panjang, mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan pada saat transaksi.
Oleh karena itu, wajar jika peristiwa tersebut juga harus tercermin dalam laporan keuangan selama periode pelaporan yang sama dengan terjadinya transaksi tersebut.
Di bawah akuntansi akrual, perusahaan memiliki umpan balik langsung tentang arus kas masuk dan keluar yang diharapkan, sehingga memudahkan bisnis untuk mengelola sumber daya mereka saat ini dan merencanakan masa depan.
Alasan utama penggunaan akuntansi akrual adalah untuk mendapatkan gambaran bisnis yang adil dan akurat pada setiap tahap tertentu. Sebagai pemangku kepentingan utama bisnis, seseorang ingin tahu di mana posisi bisnis pada titik waktu tertentu.
Mereka ingin tahu bagaimana kinerja bisnis saat ini, bukan apa yang akan diterima bisnis dalam waktu dekat. Jika sebuah perusahaan menggunakan dasar akuntansi akrual, maka sebagai investor dapat dipastikan bahwa urusan perusahaan saat ini adalah yang paling akurat.
Metode akuntansi akrual menunjukkan dengan tepat apa yang terjadi dalam bisnis, bukan apa yang akan dicapai bisnis dalam waktu dekat. Misalnya, jika suatu perusahaan telah menjual produk secara kredit, itu akan menunjukkan penjualan yang sama meskipun uangnya belum diterima.
Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa ini berlaku untuk bisnis yang relatif menengah hingga besar yang menghasilkan arus kas yang cukup besar setiap tahun.
Akuntansi akrual populer digunakan oleh bisnis di mana banyak transaksi kredit terjadi. Ketika barang dan jasa dijual secara kredit setiap hari, menjadi sulit bagi bisnis untuk melacak barang dan jasa yang dijual dan kredit dikeluarkan jika transaksi tidak diakhiri dengan pembayaran tunai pada saat itu.
Akrual adalah jumlah uang yang Anda tahu akan datang atau pergi dari bisnis. Akrual dicatat di neraca sebagai aset atau kewajiban. Contoh umum akrual:
- Faktur yang belum dibayar – penjualan telah terjadi tetapi uang tunai belum berpindah tangan.
- Pajak penjualan – pajak telah dikumpulkan tetapi belum diserahkan kepada pemerintah.
- Gaji dan upah – gaji telah diperoleh tetapi gaji belum tiba.
Beberapa bisnis harus memperhitungkan pendapatan dan pengeluaran yang masih harus dibayar saat mengirimkan pengembalian pajak akhir tahun mereka.
Pengeluaran terjadi atau dicatat pada saat bahan baku dipesan dan bukan pada saat pembayaran aktual dilakukan kepada pemasok baik secara tunai maupun cek. Satu-satunya kelemahan dari jenis sistem akuntansi ini adalah bahwa perusahaan mungkin akan membayar pajak atas pendapatan bahkan ketika Anda mungkin belum menerimanya (kredit).
Di bawah metode akuntansi akrual, biaya diseimbangkan dengan pendapatan pada laporan laba rugi. Ini membantu memberikan gambaran yang lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement