Couchbase Bakal Percepat Transformasi Digital Sektor Kesehatan di Indonesia
Transformasi digital di industri kesehatan di Indonesia masih menghadapi beberapa tantanganseperti infrastruktur digital, literasi digital di kalangan profesional kesehatan, dan kebutuhan akan langkah-langkah perlindungan data yang kuat.
Stuart Fisher, Regional Vice President, Asia Pacific and Japan, Couchbase, mengungkapkan bahwa untuk mengatasi hambatan tersebut sangat penting untuk memanfaatkan potensi penuh teknologi digital dan meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
“Transformasi tidak hanya berfokus pada digitalisasi tetapi juga menekankan pendekatan dalam hal platform dan penyelarasan standardisasi, serta integrasi tata kelola teknologi untuk melayani industri dengan lebih baik,” ujar Stuart.
Stuart juga menggarisbawahi, dalam upaya mengatasi celah yang dihadapi tersebut, penyedia layanan kesehatan harus sigap dan memiliki kemampuan dalam memilih dukungan teknologi yang mampu fleksible untuk mengatasi permasalahan yang bertumpu pada data. Database yang terfragmentasi dan tersebar di ratusan aplikasi pada sektor kesehatan yang bervariasi dan standarisasi pertukaran data juga berpotensi menjadi masalah.
“Penyedia layanan kesehatan dapat memastikan mereka beralih ke perawatan yang proaktif, alih-alih reaktif, dengan berinvestasi pada alat yang memungkinkan manajemen meneyederhanakan proses database. Hal ini menurut Stuart adalah langkah yang memungkinkan dilakukan bagi industri kesehatan di Indonesia untuk memanfaatkan kekuatan data dalam inisiatif transformasi digital, yang pada akhirnya mendorong inovasi medis, fleksibilitas, dan keandalan penyediaan layanan kesehatan modern.”
Baca Juga: Ungkap 5 Cita-cita Besar RI di Bidang Kesehatan, Menteri Suharso: Perguruan Tinggi Punya Andil
Meskipun pemerintah pusat telah berupaya menyatukan ekosistem Kesehatan dengan platform SATUSEHAT. Namun, masih banyak penyedia layanan kesehatan yang masih berjuang dengan virtualisasi yang harus dihadapi oleh pasien. Karena tidak semua pasien melek terhadap teknologi dan infrastruktur yang mendukung. Disinilah dituntut kemudahan serta kecepatan dan ketepatan sebuah aplikasi. Organisasi layanan kesehatan swasta dan publik di Indonesia dapat memanfaatkan solusi perawatan kesehatan yang mutakhir untuk menyediakan layanan yang lebih efisien dan efektif ketika penyedia layanan Kesehatan mampu menyatukan data.
Tidak hanya itu, bahkan menggunakan teknologi secara efektif dalam perawatan kesehatan membutuhkan sistem untuk berinteraksi satu sama lain untuk menyediakan data yang diperlukan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi.
“Ini bukan hanya masalah penerapan teknologi baru, tetapi tentang menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah, memastikan pelanggan mendapatkan perawatan terbaik dan menciptakan pengalaman yang mendorong pertumbuhan penyedia layanan dan perawatan kesehatan. Misalnya, database multi-cloud-to-edge yang menggabungkan NoSQL dan SQL dapat memposisikan organisasi layanan kesehatan untuk melakukan hal ini, dan secara holistik akan meningkatkan layanan, karena memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang diperlukan untuk berinovasi lebih cepat dan menghilangkan gesekan dari interaksi pasien/perawat,” imbuh Stuart.
Solusi NoSQL memainkan peran penting dalam transformasi digital industri perawatan kesehatan dengan memungkinkan peningkatan konektivitas dan manajemen data. Database NoSQL dengan arsitektur memori-dan jaringan-sentris dapat memberikan pengalaman yang relevan dan disederhanakan untuk pasien dan dokter di setiap titik kontak.
“Dengan menghubungkan berbagai perangkat, informasi perawatan kesehatan menjadi lebih mudah diakses, memungkinkan pengasuh untuk memberikan layanan dan mendorong pendapatan di tempat dan cara yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Selain itu, penggunaan database NoSQL memungkinkan penyedia untuk memiliki kontrol dan pengelolaan data yang lebih baik di seluruh jaringan, menjembatani sistem klinis dan non-klinis,”tegasnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Pendidikan, Kesehatan Masyarakat Juga Aset Terpenting Bangsa
Sistem database Ini mampu menyediakan platform bagi penyedia untuk dapat memvirtualisasikan pengalaman pasien, dengan memanfaatkan teknologi untuk membantu meningkatkan layanan, dan bahkan memberikan perawatan ketika konektivitas jaringan tidak dapat diandalkan atau tidak dijamin karena keterbatasan infrastruktur, hal ini memastikan akses tanpa gangguan sehingga kedua belah dapat mengakses informasi, terutama data pasien yang kritis. Aplikasi dan layanan kesehatan harus tersedia setiap saat. Couchbase menyediakan ketersediaan tinggi bawaan yang mencakup kemampuan replikasi yang kuat untuk memenuhi permintaan lokalisasi serta mengurangi risiko kehilangan data.
Dengan teknologi digital yang semakin maju yang digunakan oleh fasilitas kesehatan, kebutuhan akan berbagi data yang kuat sangat penting. Misalnya, sistem pendukung keputusan elektronik terintegrasi yang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk membantu resep elektronik akan memperluas akses data melalui aplikasi seluler Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada saat yang sama, solusi Couchbase juga memberi penyedia layanan kesehatan kontrol penuh atas topologi data, yang berarti mereka dapat berinovasi dan tumbuh dengan kecepatan dan kelincahan.
Stuart juga menjelaskan, Database NoSQL juga mampu memberikan dukungan interaksi online, secara langsung (seperti kantor dokter, rumah pasien, atau rumah sakit). melalui fleksibilitas dan skala tambahan, model data NoSQL dapat dimanfaatkan untuk menyatukan wawasan, apakah pasien berada di rumah atau menerima perawatan langsung. Akibatnya, baik pasien maupun perawat tidak lagi harus menghadapi permasalahn. Selain itu, database NoSQL dapat juga dimanfaatkan untuk membuat informasi perawatan kesehatan menjadi lebih mudah diakses oleh pasien, selain itu kemudahan ini juga dapat memberdayakan peran dokter untuk memberikan layanan kepada pasien dengan lebih mudah.
“Potensi untuk meningkatkan digitalisasi pada manajemen, dan analisis rekam medis, mampu meningkatkan interoperabilitas antar pusat medis, mempermudah manajemen pasien melakukan janji pertemuan secara digital dan bahkan memungkinkan pemantauan obat palsu dalam rantai pasokan. Semua ini menambah peningkatan retensi pasien dan mengurangi biaya,” tutup Stuart.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement