Partai Garuda mengaku heran dengan tokoh-tokoh yang membuka front bahwa seolah-olah Presiden Jokowi adalah kandidat calon presiden (capres).
"Mereka membandingkan dan menyerang Jokowi seolah-olah ketika Jokowi menjadi Presiden, Jokowi diwarisi keadaan yang sangat sempurna. Mereka membandingkan dan menyerang seolah-olah Jokowi merusak kesempurnaan itu," ujar Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi, Jumat (30/6).
Menurut Teddy, tokoh-tokoh itu bersaing berebut perhatian dengan para kandidat bakal capres.
"Mereka tidak ingin tidak lagi mendapatkan perhatian, post power syndrome. Mereka hidup dalam khayalan dan ingin semua orang ikut terlibat dalam khayalan itu. Abaikan saja," imbau pria yang juga menjabat Juru Bicara Partai Garuda itu.
Padahal, menurut Teddy Jokowi tinggal setahun lagi menjabat Presiden. Saat ini sudah muncul beberapa nama bakal capres yang akan menggantikannya.
Pertarungan para kandidat sudah dimulai, ada yang bertarung ide, konsep, rekam jejak, bahkan ada yang memainkan politik terzolimi, saling membandingkan dan menyerang satu dan lainnya.
Teddy meminta masyarakat fokus saja untuk menilai kandidat atau fokus untuk menyebarkan kemampuan kandidat bahkan menyerang konsep kandidat lain jika terlibat dalam pemenangan.
"Tidak perlu memperdebatkan khayalan. Karena mereka tidak butuh perdebatan mereka hanya butuh pujian dan tepuk tangan untuk menuntaskan dahaga," tandas Teddy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement