Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Normalisasi Ibadah Haji dan Umroh Dongkrak Kinerja Arsy Buana Travelindo Hingga Melesat 180%

Normalisasi Ibadah Haji dan Umroh Dongkrak Kinerja Arsy Buana Travelindo Hingga Melesat 180% Kredit Foto: Arsy Buana Travelindo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) berhasil mencetak laba bersih Rp16 miliar meroket hingga sebesar 180% dari Rp5,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Melesatnya laba bersih ditopang oleh perolehan pendapatan perseroan yang naik 77% menjadi senilai Rp181 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 102 miliar. 

Kinerja impresif perseroan di sepanjang 2023, seiring normalisasi ibadah umrah dan haji di Arab Saudi. Tren kenaikan diprediksi terus berlanjut sampai akhir 2023. Apalagi, perseroan meraih pemesanan kamar haji pada Juni 2023 dengan pendapatan Rp72 miliar. 

Direktur Utama PT Arsy Buana Travelindo Tbk, Saipul Bahri meyakini bila, realisasi pendapatan 2023 bisa menembus Rp 500 miliar, di atas target Rp 461 miliar, naik dari realisasi 2022 sebesar Rp 318 miliar. 
Baca Juga: Menilik Ibadah Haji yang Jadi Sumber Kekayaan Abadi Arab Saudi

“Dengan margin laba bersih (net profit margin) 8%, laba bersih perseroan tahun ini bisa mencapai Rp 40 miliar, naik tajam dari tahun lalu Rp 2,48 miliar,” kata Saipul. 

Perseroan senditi merupakan penyedia layanan (service provider) umrah dan haji, meliputi penyediaan kamar hotel, tiket, dan land arrangement (LA). Dalam menjalankan usaha, ABT bekerja sama dengan penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU), hotel, dan maskapai penerbangan. 

Ia menuturkan, hingga Mei 2023, perseroan memfasilitasi keberangkatan sekitar 3.500 jemaah umrah. Jumlah ini bakal terus bertambah sampai akhir tahun. 

“Pada 29 Juli 2023, kami akan mulai melayani PPIU untuk memberangkatkan jemaah umrah ke Tanah Suci. Ini akan terus bergulir sampai tahun depan,” kata Saipul usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023 di Jakarta, Jumat (30/6/2023). 

Hingga akhir 2023, dia menerangkan, perseroan menargetkan menangani sekitar 16 ribu jemaah umrah ke Tanah Suci dari berbagai PPIU, naik dari tahun lalu 14 ribu. Tahun depan, ABT membidik penanganan 16-18 ribu Jemaah umrah. 

“Jemaah umrah Indonesia mencapai 1,5 juta per tahun. Jumlah ini diyakini terus melesat, mengingat Arab Saudi menargetkan jumlah jemaah umrah menembus 30 juta pada 2030. Ini memperkuat prospek bisnis ABT,” kata Saipul. 
Baca Juga: Cara Berinvestasi Sesuai Prinsip Syariah untuk Biaya Haji dan Umroh

Saat ini, ABT bekerja sama dengan 112 PPIU bermitra dengan ABT dari total sebanyak 2.000 lebih. Dalam kerja sama itu, ABT untuk menyediakan kebutuhan jemaah umrah. 

Di bisnis sewa kamar hotel, dia menegaskan, ABT bekerja sama dengan Hotel Fajr Bade 2 di Mekah dengan jumlah kamar 624 dan hotel Anshar Grup di Madinah sebanyak 1.068 kamar. Dengan demikian, total kamar yang bisa disewakan ABT mencapai 1.692. Ke depan, jumlah kamar yang bisa disewakan ditargetkan naik menjadi 3.000. 

Sementara itu, dia menegaskan, di bisnis tiket, perseroan sudah mendapatkan kuota tiket ke Arab Saudi sebanyak 4.124 dari beberapa maskapai, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan sejumlah maskapai luar negeri. Dari jumlah itu, sebanyak 1.415 telah terjual.

Saipul menegaskan, ABT berencana membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2023. Berdasarkan prospektus IPO, perseroan mengusulkan rasio dividen sebesar 25%. 

Direktur Keuangan ABT Agung Prabowo Nugroho menyatakan, perseroan akan menjaga margin laba bersih 8% tahun ini. Dengan demikian, laba bersih ABT tahun 2023 bisa mencapai Rp 40 miliar tahun ini.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: