Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebarkan Sayap, Startup Identitas Digital ini Ekspansi ke Negeri Kanguru

Lebarkan Sayap, Startup Identitas Digital ini Ekspansi ke Negeri Kanguru Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan rintisan penyedia tanda tangan digital dan identitas digital asal Indonesia, Privy meresmikan kantor cabang di Sydney, Australia, Senin (3/7/2023). Pembukaan kantor cabang di Australia ini merupakan langkah awal Privy untuk berekspansi ke luar Indonesia.

Adapun peresmian tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne, Kuncoro Giri Waseso, Konsul Jenderal Indonesia di Sydney, Vedi Kurnia Buana dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, Tim Stapleton, Minister-Counselor Kedutaan Besar Australia di Jakarta, H.E. Siswo Pramono, duta besar RI di Canberra, Haris Setiawan, Atase Perdagangan yang dari tahun 2018 sudah mendukung Privy untuk masuk pasar Australia, serta perwakilan dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA).

Marshall Pribadi, CEO Privy mengatakan, identitas digital terpercaya dan tanda tangan elektronik tersertifikasi adalah infrastruktur dasar perdagangan di dunia digital. "Semoga ekspansi pertama kami ke Australia ini menjadi awalan agar Privy dapat memfasilitasi perdagangan elektronik di seluruh dunia," kata Marshall dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (4/7/2023). Baca Juga: Startup Produsen Makanan Berprotein Green Rebel Siap Berekspansi ke Filipina dan Vietnam

Lebih lanjut, Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Perdagangan kepada Privy. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan perhatian Bapak Menteri Perdagangan kepada karya anak bangsa. Kami berharap usaha ini dapat lebih berkembang lagi ke depannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Zulkifli Hasan berharap Indonesia dapat dikenal sebagai eksportir jasa berteknologi tinggi. Pasalnya di masa mendatang, jasa berteknologi tinggi akan sangat berperan memfasilitasi kegiatan bisnis dan perdagangan.

"Melalui Privy, Indonesia tidak hanya dapat dikenal sebagai eksportir komoditas, tetapi juga sebagai pengekspor jasa berteknologi tinggi. Peresmian kantor pertama Privy di luar negeri pada hari ini merupakan kisah sukses ekspor jasa Indonesia ke Australia. Sydney memiliki ekonomi terbesar di Australia dan merupakan hub yang terintegrasi erat dengan ekonomi global," kata Zulkifli.

Saat ini Privy menjadi salah satu perusahaan penyedia sertifikat elektronik (PSrE) di Tanah Air dengan 40 juta pengguna terverifikasi. "Sydney menjadi kota yang tepat bagi Privy untuk mendirikan cabang mengingat penggunanya bahkan lebih besar dari seluruh penduduk Australia yang berjumlah 26 juta jiwa," imbuh Zulkifli. Baca Juga: Kemendag Teken Kerja Sama Promosi Perdagangan dengan Iran

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan demo penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Privy dengan sejumlah perusahaan yang  dilakukan dengan tanda tangan digital Privy. Penandatanganan dilakukan bersama Sony Trading, PT Rusky Aero, Ozimex International, Eastern Cross Trading, PT Pulau Sambu, Oishi International Trading, Inastra, Aexi, dan Impor United.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: