- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Dukung NZE Tercapai 2060, PLN Ungkap Hapus 13,3 GW PLTU hingga Tambah 21 GW Pembangkit EBT
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, guna mendukung rencana pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, PLN berencana mengurangi penyediaan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Pertama, kita sudah melakukan penghapusan 13,3 GW PLTU dalam fase perencanaan, yang artinya ini adalah avoiding, menghindari emisi gas rumah kaca sebesar 8 MT selama 25 tahun," ujar Darnawan pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (5/7/2023).
Darmawan mengatakan, PLN juga sudah melakukan pembatalan Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual-beli listrik sebesar 1,3 GW untuk PLTU.
Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Tantangan Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara di RI
Lewat upaya tersebut, perseroan diklaim mampu menekan sekitar 179 juta MT CO2 selama 25 tahun.
Selain itu, PLN juga telah mengganti 1,1 GW listrik dari PLTU dalam fase perencanaan dengan pembangkit Emergi Baru Terbarukan (EBT), yang mampu mengurangi emisi karbon sebesar 150 juta ton selama 25 tahun.
"Kami juga mengganti sekitar 800 MW PLTU dengan pembangkit gas. Ini mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 60 persen dibandingkan dengan PLTU batu bara," ujarnya.
Lanjutnya, perseroan juga melakukan co-firing biomassa pada 37 PLTU dan akan mencapai 52 PLTU pada 2025.
Darmawan menyebut, perseroan pun telah melaksanakan program dedieselisasi yang telah mencapai 1 GW, serta melakukan uji coba carbon trading di 26 PLTU.
"Dalam proses ini, kami merancang RUPTL yang paling hijau dalam sejarah PLN dan juga dalam sejarah Indonesia, yaitu 21 GW penambahan pembangkit EBT atau 51,6 persen penambahan pembangkit adalah berasal dari EBT," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement