Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Kembali Naik Kelas, Mungkinkah Jadi Negara Maju Sebelum 2045?

Indonesia Kembali Naik Kelas, Mungkinkah Jadi Negara Maju Sebelum 2045? Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sementara itu, lanjutnya, transformasi ekonomi melalui hilirisasi SDA, pengembangan industri manufaktur yang mengolah produk masa depan berbasis teknologi tinggi dan ramah lingkungan, serta kebijakan transisi energi hijau, termasuk pengembangan pasar karbon akan menjadi prioritas utama dalam agenda ini.

Febrio menjelaskan, untuk memastikan keberhasilan berbagai upaya transformasi struktural, Indonesia membutuhkan SDM yang berkualitas, infrastruktur yang memadai, serta sistem regulasi dan birokrasi yang lebih memberikan kepastian dan kemudahan bagi aktivitas investasi dan dunia usaha.

“Selain memastikan keberlanjutan upaya dalam jangka menengah-panjang, Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan perlindungan sosial, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, dan pengendalian inflasi dalam jangka pendek,“ tukas Febrio.

Menuju Negara Maju 2045

Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, saat ini Indonesia membutuhkan adanya transformasi ekonomi guna mendorong tingkat produktivitas di tengah persaingan global yang meningkat.

Tugas utama pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen ialah melalui upaya transformasi ekonomi.

“Oleh sebab itu, di dalam transformasi ekonomi ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi ke depan tidak cukup 5 persen, tapi harus di antara 6 sampai 7 persen,” ujarnya dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu.

Amalia bilang, ada empat tahapan dalam menuju transformasi ekonomi Indonesia 2045. Tahap pertama pada 2025-2029, Indonesia ditargetkan menyempurnakan hilirisasi sumber daya alam serta penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja dengan kisaran pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7-5,9 persen.

Tahap kedua 2030-2034, Indonesia ditargetkan mengalami peningkatan produktivitas secara masif dengan pertumbuhan ekonomi kisaran 6,1-7,0 persen. Tahap ketiga 2035-2039, economic powerhouse yang terintegrasi dengan jaringan rantai global dan domestik, serta ekspor yang kokoh. Kisaran pertumbuhan berada pada angka 7,0-8,0 persen.

Pada tahap keempat 2040-2045, Indonesia ditargetkan telah menjadi negara berpendapatan tinggi dengan kisaran pertumbuhan ekonomi 5,8-7,1 persen.

“Transformasi ekonomi 2045 terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ditargetkan US$9,8 triliun dengan Indonesia berada posisi lima besar dunia. Produk nasional Indonesia per kapita ditargetkan sebesar US$30 ribu dengan pendapatan kelas menengah sebesar 80 persen,” ungkap Amalia.

Bappenas, lanjutnya, menyiapkan tujuh upaya super prioritas guna mendukung transformasi ekonomi Indonesia tahun 2045. Pertama, meningkatkan anggaran dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (IPTEKIN) serta berfokus pada komersialisasi industri.

“Dalam mendukung transformasi ekonomi 2045, pengembangan IPTEKIN jadi upaya kunci yang akan difokuskan pemerintah untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045," tuturnya.

Kedua, pemerintah akan meningkatkan industrialisasi dengan hilirisasi komoditas unggulan hingga produk akhir padat karya terampil pada teknologi dan inovasi, serta berorientasi pada ekspor. Ketiga, mengacu pada sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti ekonomi biru, bioekonomi, dan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual.

Selanjutnya, pemerintah akan mempercepat transisi energi terbarukan yang didukung oleh jaringan listrik terintegrasi serta transportasi hijau. Kelima, menciptakan super platform untuk mempercepat transformasi digital serta memproduksi lebih banyak lagi talenta digital.

Keenam, pemerintah akan berupaya membangun integrasi kontektivitas dengan kawasan pertumbuhan ekonomi. Terakhir, memfokuskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi kota hutan berkelanjutan.

Amalia kembali menegaskan, untuk bisa lepas dari middle income trap, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 20 tahun ke depan harus menyentuh rata-rata 6 -7 persen. ”Kalau itu terjadi, pada tahun 2041 kita sudah bisa menjadi negara berpendapatan tinggi,” tukasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: