Cara Mengawasi Karyawan di Outlet Bisnis Kuliner Ketika Owner Tidak Ada
Pebisnis kuliner pastinya ingin bisa 'melepas' outlet sehingga tinggal melakukan remote. Tetapi pada kenyataannya tidak semudah itu. Owner harus tetap memiliki standarisasi agar karyawan bisa menjalankan bisnis dengan baik.
Sehingga, ketika bisnis sedang ditinggal, operasional tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, mengutip YouTube Foodizz Channel, ini cara mengawasi karyawan ketika bisnis tidak dijaga owner!
Baca Juga: Cara Launching Produk Bisnis Kuliner dengan Sukses, 9 Langkah Ini Bisa Jamin Kesuksesan!
1. Kamera CCTV
Meski bisnisnya sudah memiliki perencanaan yang detail, SOP yang teratur, briefing team dengan tegas, tetapi terkadang ada saja karyawan yang 'nakal', bekerja tidak sesuai SOP. Karena itulah penting untuk memiliki CCTV di outlet ketika bisnis sedang tidak dijaga owner.
Pasang CCTV di titik-titik penting, seperti area konsumen untuk melihat bagaimana pelayanannya, area dapur untuk melihat cara kerja timnya, dan area kasir.
2. Manager/SPV yang kompeten dan dipercaya
Sebisa mungkin kita juga harus merekrut manager/SPV yang kompeten dan dipercaya. Ini adalah cara paling efektif untuk memastikan semua kinerja karyawan berjalan sesuai ceklisnya. Mulai dari penerimaan bahan baku hingga opening dan closing.
Supervisior (SPV) juga bisa berperan sebagai reviewer ketika ada pekerjaan yang berjalan tak sesuai rencana. Sehingga ia bisa langsung melakukan perbaikan di lapangan.
3. Buat target angka yang detail, berikan reward and punishment
Membuat tim bekerja harus dengan metode 'push'. Tetapi karena karyawan akan tertekan jika terus-terusan ditekan, kamu harus mengimbangi dengan memberi reward ketika hasil melampaui target, dan punishment ketika hasil tak memuaskan.
4. Kirim mistery shopper
Mistery shopper bisa dikirim jika ingin melihat kinerja hingga kualitas produk di oulet, apakah sesuai SOP atau tidak. Pastikan mistery shopper ini dikirim diam-diam sehingga proses transaksi berjalan secara natural. Setelah itu, kamu bisa lakukan evaluasi apakah ada yang harus diperbaiki atau tidak.
5. Survey ke konsumen yang membeli
Konsumen adalah orang yang paling objektif dalam menilai pelayanan dan produk kita. Sehingga, mereka adalah pihak yang harusnya selalu ditanya apakah tim kita bekerja secara profesional, serta produknya oke atau tidak. Jika sudah baik, berikan apresiasi kepada tim. Jika belum baik, lakukan evaluasi dan lakukan perbaikan.
6. Kembangan sistem ceklis kerja yang detail
Seringkali tim di lapangan tidak melakukan prosedur kerja dengan baik. Karena itulah, owner harus bisa memiliki ceklis detail kerja sebagai panduan tim bekerja.
Misalnya, kapan bahan datang, kapan harus disiapkan, kapan mesin harus siap, dan lain sebagainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement