Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menciptakan Nama Brand yang Menjual, Lakukan 8 Tahapan Ini Maka Bisnis Kuliner Kamu Akan Sukses!

Cara Menciptakan Nama Brand yang Menjual, Lakukan 8 Tahapan Ini Maka Bisnis Kuliner Kamu Akan Sukses! Kredit Foto: Warteg Bahagia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Education Foodizz Academy, Stevaie Kurniadi mengungkap bahwa ada syarat-syarat dalam membuat nama brand yang menjual, yaitu relevan sesuai target market, menghindari konotasi negatif dan harus sesuai konsep.

Misalnya, bisnis kuliner Bakso Boedjangan yang mengusung konsep makan bakso seperti di kampung halaman. Maka, dari nama-nama menunya pun harus sesuai konsep. Oleh karena itu, mengutip YouTube Foodizz Channel, berikut tahapan menciptakan nama brand yang menjual!

Baca Juga: Cara Mengawasi Karyawan di Outlet Bisnis Kuliner Ketika Owner Tidak Ada

1. Target Market

Pebisnis bukan hanya bertugas menentukan, tetapi juga memahami siapa dan karakter dari target market. Karena dengan kita mengetahui preferensi dan ekspektasi target market, kita akan semakin mudah dalam menentukan nama brand.

2. Kata Kunci

Kemudian, kita harus membuat kata kunci yang akan melekat dengan brand kita. Dalam membuat produk atau nama brand pun, kata kunci ini harus selalu ada dan melekat, jangan sampai ketinggalan.

3. List

Buat list sebanyak-banyaknya agar kita memiliki banyak alternatif sebelum memilih nama brand yang tepat. Dari list tersebut, buatlah 10-15 nama alternatif untuk kemudian memasuki tahap skrining.

4. Skrining di Google

Dari nama-nama yang sudah dikumpulkan, lakukan skrining dan cari nama-nama tersebut di Google. Jangan sampai ada nama yang memiliki konotasi negatif atau ada brand terkenal yang sudah memiliki nama tersebut.

5. Cek HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)

HAKI sangat penting diperhatikan karena  dapat menimbulkan kerugian bagi kita di kemudian hari. Jangan sampai sudah investasi besar-besaran pada strategi promosi dan marketing, kita malah kena somasi karena memakai brand orang lain yang sudah tercatat HAKI-nya.

6. Shortlist

Setelah melakukan skrining di Google dan cek HAKI, pada akhirnya kita akan menyeleksi lagi nama-nama yang akan dipilih sebagai nama brand kita.

7. Survei dan tes

Setelah itu lakukan tes dan survei kepada target market. Ini karena merekalah yang akan menentukan brand kamu diterima atau tidak di pasaran. Tes dan survei ini bisa dilakukan secara online atau offline.

8. Keputusan

Setelah semua rangkaian terjalin, pada akhirnya akan ada pengambilan keputusan nama brand apa yang akan dipilih. Barulah pembuatan logo dan pendaftaran HAKI agar nama brand kamu tidak dicatut orang lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: