Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warta Ekonomi Berikan Indonesia Most Acclaimed Companies (IMACO) Awards 2023 kepada Perusahaan Inovatif

Warta Ekonomi Berikan Indonesia Most Acclaimed Companies (IMACO) Awards 2023 kepada Perusahaan Inovatif Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warta Ekonomi memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang konsisten melakukan inovasi, adaptasi, dan pengembangan bisnis dalam kegiatan perusahaannya melalui Indonesia Most Acclaimed Companies (IMACO) Awards 2023 yang diadakan secara daring pada Kamis (6/7/2023).

Acara dengan tema Accelerating Comprehensive Transformation and Becoming Prestigious Company tersebut dikelola oleh Quadrant1 Komunika dan didukung oleh PT Indolife Pensiontama, PT Paramount Enterprise International (Paramount Land), PT Jasa Raharja Persero, PT Mandiri Utama Finance, PT BNI Life Insurance, PT Reasuransi Indonesia Utama, dan berbagai perusahaan dari sektor industri lainnya.

CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhammad Ihsan memaparkan data transformasi digital yang bersumber dari DBS. Menurut survei tersebut, hanya 48% perusahaan di Indonesia yang telah melakukan transformasi digital.

Baca Juga: Warta Ekonomi Apresiasi Perusahaan Lewat Indonesia CSR Awards 2023

“Perusahaan Indonesia masih tertinggal perihal transformasi digital dibandingkan negara-negara seperti China, Vietnam, dan India,” kata Ihsan dalam pemaparannya. Namun, dari 48% tersebut, masih ada pula perusahaan yang belum melakukan transformasi digital.

Meskipun begitu, pemanfaatan digitalisasi dalam perusahaan masih tetap dilakukan hingga terjadi adaptasi penerapan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) oleh perusahaan.

Ihsan menjelaskan dalam pemaparannya bahwa pengurangan biaya oleh adaptasi AI paling banyak dilakukan di bidang manajemen rantai pasok. Sedangkan peningkatan pendapatan paling banyak pada pengembangan produk serta marketing dan sales.

Dengan tingkat adopsi AI tertinggi di kawasan, McKinsey menyebut Indonesia sebagai “kepulauan digital." Indonesia menempati peringkat kelima dalam peringkat startup global dengan lebih dari 2.100 startup, tepat di belakang Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.

“Percepatan artificial intelligence akan bergerak lebih cepat dari yang kita perkirakan,” ujar Ihsan sembari menambahkan, "masing-masing negara harus mempunyai strategi agar manusia tidak terkalahkan oleh artificial intelligence."

Karena itu, adaptasi AI berdampak pada perusahaan, hasilnya berupa peningkatan di lima area, seperti peningkatan inovasi, produktivitas, karyawan, keterlibatan pelanggan, daya saing, dan marjin.

Microsoft Indonesia memperkirakan adanya peningkatan lebih lanjut setidaknya 1,4 kali dalam jangka waktu tiga tahun ke depan, lompatan terbesar diharapkan terjadi pada produktivitas karyawan, akselerasi inovasi, dan marjin yang lebih tinggi.

“Harapan kita semua bahwa peningkatan akibat adaptasi artificial intelligence juga bisa memberikan peluang-peluang baru untuk tenaga kerja yang tersingkirkan oleh adanya teknologi artificial intelligence,” tandas Ihsan.

Acara penghargaan IMACO tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Abdullah Azwar Anas. Senada dengan pernyataan Ihsan, Abdullah mengungkapkan bahwa transformasi digital dapat mengakselerasi perkembangan bisnis.

“Akselerasi perkembangan bisnis itu penting untuk dilakukan secara komprehensif dengan mindset pengembangan perusahan yang lebih kuat akan memberikan dampak positif pada proses pertumbuhan ekonomi Indonesia secara terus menerus,” ujar Abdullah saat sesi keynote speech.

Abdullah menambahkan, salah satu kegiatan akselerasi pada birokrasi dalam bisnis menjadi jembatan untuk mengelola alur perkembangan usaha lebih terstruktur. Ia mengambil contoh birokrasi perusahaan.

“Salah satunya adalah menciptakan kelembagaan dan tata kelola birokrasi perusahaan yang efisien, efektif, dan terintegrasi secara digital. Birokrasi yang akan menghasilkan transparansi dan akuntabel, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat maupun stakeholder serta menumbuhkan jiwa sumber daya yang profesional dan berintegritas tinggi,” sambungnya.

Perwujudan akselerasi dan transformasi digital di sisi pemerintahan, Abdullah menceritakan bahwa, “layanan kepegawaian dari 14 tahap, sekarang kita pangkas menjadi tiga tahap. Dari 4.313 kelompok jabatan sekarang kita pangkas saja tinggal tiga saja, sehingga ini akan lebih lincah di dalam memberikan layanan kepada rakyat.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: