Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

8 Tahun PSN, Pemerintah Siap Tuntaskan 210 Proyek Senilai Hampir Rp6.000 Triliun

8 Tahun PSN, Pemerintah Siap Tuntaskan 210 Proyek Senilai Hampir Rp6.000 Triliun Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah tengah mengejar Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan target 210 proyek dan 12 program yang estimasi investasinya sebesar Rp5.746,4 triliun agar segera rampung.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan, sejak 8 tahun lalu hingga Maret 2023, telah diselesaikan 156 PSN dengan total nilai investasi Rp1.080,2 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Pembangunan Proyek Strategis Nasional Terus Berlanjut

"Pembangunan proyek dan/atau program strategis infrastruktur ditujukan untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga infrastruktur juga menjadi fokus utama pemerintah, termasuk untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional," kata Wahyu, Jumat (7/7/2023).

Lebih lanjut, Wahyu menilai, capaian dan dampak pembangunan PSN yang telah berjalan selama sewindu ini perlu disebarluaskan kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda. Salah satunya ialah melalui rangkaian kegiatan Sewindu PSN yang diadakan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) yang juga akan dapat memperkenalkan potensi investasi di Indonesia kepada stakeholders lainnya di dalam maupun luar negeri.

"Sewindu PSN adalah salah satu kegiatan untuk mendiseminasikan apa yang sudah kita siapkan dan kerjakan karena harapannya masyarakat terutama anak-anak muda mampu memahami bahwa kita punya cita-cita Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Selaku Ketua Tim Pelaksana KPPIP, Wahyu menuturkan bahwa segenap bangsa Indonesia termasuk para anak mudanya harus tetap bersemangat agar Indonesia mampu menjadi negara maju di 2045 nanti.

"Pembangunan yang sudah dilakukan saat ini adalah untuk menggugah hati anak-anak muda Indonesia bahwa generasi yang sekarang sudah menyiapkan program dan proyek pembangunan yang dapat mereka lanjutkan untuk mencapai Indonesia Emas 2045," ujarnya. 

Wahyu juga mengimbau agar lebih banyak lagi anak muda yang memanfaatkan infrastruktur yang sudah terbangun, khususnya di sektor transportasi umum.

"Pembangunan yang kita lakukan itu misalnya untuk menghubungkan akses dari bandara, lalu kereta api menuju pusat ekonomi. Ini diharapkan anak-anak muda dapat menggunakan infrastruktur yang sudah ada, jadi transportasi umum dapat lebih termanfaatkan. Mereka juga bisa lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi menggunakan transportasi dengan BBM fosil," papar dia.

Baca Juga: Airlangga: Presiden Baru Wajib Lanjutkan Proyek Strategis Nasional

Dengan berbagai proyek yang tersebar di seluruh Indonesia, Wahyu juga mengatakan bahwa KPPIP akan menerima masukan dan saran dari masyarakat di seluruh Indonesia.

"Kalau masih ada infrastruktur yang belum memuaskan bisa kasih informasi ke kami karena pembangunan infrastruktur itu tidak bisa cepat selesai ya. Butuh waktu panjang dan pemanfaatannya juga butuh banyak aspek yang sama-sama disiapkan. Dengan demikian, manfaat infrastruktur tersebut akan lebih terasa bagi masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, Wahyu menyebutkan bahwa generasi muda juga bisa berkontribusi nyata terhadap pembangunan infrastruktur meskipun masih dalam proses perkuliahan. Misalnya, ketika menjadi mahasiswa tingkat akhir, mereka bisa menjadi pegawai magang pada berbagai Kementerian/Lembaga yang berperan dalam pembangunan infrastruktur, ataupun membuat proyek pemberdayaan masyarakat ketika Kuliah Kerja Nyata.

"Yang penting anak-anak muda sudah mempersiapkan diri dengan ilmu, cari bidang-bidang yang dibutuhkan, tapi tetap sesuai passion-nya. Juga, manfaatkan infrastruktur yang sudah ada, semoga itu dapat meningkatkan semangat anak muda kita mencari ilmu," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: