Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengapa Proses Ide dan Inovasi Membutuhkan Banyak Pihak?

Mengapa Proses Ide dan Inovasi Membutuhkan Banyak Pihak? Kredit Foto: Unsplash/Barney Yau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam proses inovasi, terdapat hal yang melibatkan berbagai bidang, Lantas, mengapa proses ide dan inovasi membutuhkan banyak pihak, hingga atasan? Berikut pembahasannya. 

Dilansir dari kanal YouTube Indrawan Nugroho berjudul Cara Jitu Agar Ide Inovasi Diterima Atasan yang diakses pada Minggu (9/7/2023), proses inovasi bukanlah sesuatu yang mudah, sehingga membutuhkan keterlibatan banyak orang, khususnya dukungan dari rekan kerja. 

“Karena biasanya dari satu solusi itu, katakanlah ada aspek teknologinya, aspek legal-nya, ada aspek yang kaitannya sama customer (pelanggan) misalnya. Maka Anda enggak mungkin bisa mewujudkan inovasi itu sendirian. Anda butuh orang lain,” jelas CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS), Indrawan Nugroho.

Baca Juga: Lima Cara Agar Inovasi Anda Diterima Atasan, Ini Langkah-Langkahnya

Hal berikutnya, melibatkan banyak orang dalam proses ide dan inovasi Anda akan membuat kesan atasan yakin dengan Anda.

“Kalau Anda ingin meyakinkan atasan, akan lebih baik kalau seandainya Anda maju enggak sendirian, tapi ada orang di sekitar Anda yang juga percaya pada ide Anda, bahkan mereka mendukung ide Anda, terlibat dalam ide Anda,” ujarnya.

“Dengan begitu, atasan cuman enggak ngadapin kamu sendiri kan. Atasan [menghadapi] satu kelompok orang nih yang niat wujudkan idenya,” sambungnya. 

Cara seperti ini akan membuat kepercayaan atasan semakin tinggi, ketika ia tahu bahwa di belakang Anda, ada banyak orang yang mempercayai ide Anda.

Di samping melibatkan rekan kerja, proses inovasi dari awal hingga akhir eksekusi juga butuh melibatkan atasan. Bagaimana caranya?

Indrawan menjelaskan, atasan mau terlibat dalam proses ide dan inovasi ketika ia menjadi penasihat atau pemberi saran.

“Triknya adalah, di awal sebelum kamu melakukan apa pun, kamu datang dulu ke atasan. Katakan 'saya mohon masukannya dari bapak, bagusnya ini saya mulainya dari mana ya pak. Saya butuh ide dari bapak nih pak, supaya ide ini bisa nanti djalankan. Menurut bapak, yang paling bagus angle-nya mana ya pak?'" cerita Indrawan.

“Buat ia akhirnya chip-in (masuk) ide, paling enggak, gagasan. Buat dia jadi penasihatnya,” sambungnya. Sehingga ketika Anda dan tim membutuhkan bantuan, atasan bersedia membantu, bahkan mengambil risiko untuk mewujudkan eksekusinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: