Sejumlah musisi dunia seperti Coldplay hingga Taylor Swift saat ini sedang mengadakan tur konser di berbagai negara di dunia. Di Indonesia, perburuan tiket konser Coldplay dan Taylor Swift ramai diperbincangkan. Namun sayangnya, Indonesia tidak masuk ke dalam daftar negara yang disinggahi oleh Taylor Swift.
Selain Indonesia, Singapura menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang sering menjadi tuan rumah konser dengan durasi konser yang panjang. Seperti konser Coldplay dan Taylor Swift, mereka dijadwalkan akan tampil selama enam hari pada tahun mendatang di Negeri Singa itu.
Seorang akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali menjelaskan bahwa Singapura tidak hanya terkenal sebagai pusat keuangan, tetapi juga semakin dikenal sebagai pusat hiburan bagi turis mancanegara, termasuk dari Indonesia.
Baca Juga: Konser Coldplay dan Taylor Swift 6 Hari di Singapura, Harga Tiket Pesawat Ikut Naik
“Singapura ini menjadi hub konser tempat ujung turis dari mancanegara, termasuk dari Indonesia yang jumlahnya sangat banyak,” jelas Kasali, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Senin (10/7/2023).
Pada jangka waktu panjang, terpilihnya Singapura sebagai negara pilihan banyak musisi dunia mendekatkan mimpi mereka untuk menjadi “hub konser” di Asia Tenggara. Singapura telah menarik perhatian dunia saat Coldplay dan Taylor Swift mengumumkan rencana mereka untuk menggelar konser selama enam hari berturut-turut.
Kedua artis tersebut memutuskan untuk menambahkan tiga hari konser tambahan karena tingginya antusiasme dari penonton. Konser Coldplay selama enam hari berturut-turut bahkan mencetak rekor sendiri dalam industri musik.
“Harga tiketnya juga tidak murah, tentu saja selain itu kapasitas stadionnya ternyata juga hanya 55.000 orang, jadi kalau Taylor Swift manggung selama enam hari berarti kapasitasnya total adalah hanya 330.000 orang. Tetapi untuk membeli tiket presale itu harus registrasi terlebih dahulu dan jumlah orang yang mendaftar per hari ini sudah 22 juta orang. Bayangkan memperebutkan sekitar 330.000 seat di Singapura,” tambahnya.
Hal tersebut dapat menguntungkan bagi Singapura karena banyak penggemar dari mancanegara yang berbondong-bondong memperebutkan tiket konser kedua musisi tersebut.
Konser enam hari Coldplay diperkirakan akan dibanjiri 330.000 penggemar. Bila memperkirakan 200.000 dari 330.000 penonton konser Coldplay adalah warga asing dan rata-rata menghabiskan sekitar Rp10 juta, maka Singapura bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp2 triliun dari penonton konser Coldplay saja.
Meskipun memiliki populasi sekitar enam juta penduduk dan luas wilayah hanya 743,3 km2, Singapura memiliki infrastruktur yang lengkap, termasuk bandara, stadion, sistem transportasi umum, dan fasilitas perhotelan yang memadai.
Hal itu juga yang membuat Singapura menjadi pilihan dari banyak musisi dunia. Selain itu, lokasi geografis Singapura yang terletak di tengah-tengah wilayah Asia Tenggara juga memudahkan negara-negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina untuk mengunjungi Singapura.
Keberadaan infrastruktur yang memadai tidak akan berjalan efektif tanpa dukungan yang kuat dari pemerintah. Singapore Tourism Board (STB) memiliki peran kunci dalam menjadikan Singapura sebagai destinasi utama untuk pariwisata, pertemuan, dan juga konser. STB berperan sebagai penggerak di balik suksesnya Singapura sebagai tujuan yang menarik dalam industri hiburan.
“Ini tidak lepas tentunya karena fansnya cukup banyak di negara-negara sekitar Singapura, penduduk Singapura berapa sih jumlahnya? Tentu saja tidak sebanyak jumlah orang yang mau nonton di sana, tetapi Singapura ini memiliki infrastruktur memadai dan jadi pilihan turis dari mancanegara,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement