Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Bisnis Energi Hijau & Tantangan Menuju NZE, Bos Kadin: Ini Ada Cuannya Bos!

Potensi Bisnis Energi Hijau & Tantangan Menuju NZE, Bos Kadin: Ini Ada Cuannya Bos! Kredit Foto: Instagram/Arsjad Rasjid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan Asean Business Award (ABA) 2023 akan segera diselenggarakan dengan mengusung delapan pilar penghargaan, salah satunya mengangkat kategori Sustainable Development yang membicarakan tentang Net-Zero Emission (NZE).

Arsjad menilai bisnis energi hijau berpeluang cuan besar di masa mendatang. Hal ini lantaran adanya peningkatan permintaan terhadap produk teknologi yang bisa mendukung terwujudnya NZE pada 2060. Ia juga menjelaskan bahwa bisnis energi hijau merupakan usaha masa depan yang menjanjikan.

“Makanya, kami mengajak semuanya. Pertama, ikut serta dan mengatakan 'hei ini ada cuannya bos'. Kalau enggak ada cuannya ya ngapain,” kata Arsjad, dikutip dari kanal Youtube CNN Indonesia pada Senin (10/7/2023).

Baca Juga: Capai Target NZE 2060, PLN Operasikan 266 PLTA dan PLTMH

Ia mengatakan bisnis energi hijau ini dilakukan oleh perusahaan yang unggul dalam mempercepat transisi menuju NZE dan upaya dekarbonisasi atau pengurangan emisi gas rumah kaca. Dari proyek ini, diharapkan udara yang dihasilkan oleh bumi semakin bersih dan segar hingga ke depannya.

“Jadi, ini benar-benar business of the future, not only the future, business of today, sampai ke depan,” lanjutnya.

Arsjad menambahkan bahwa ada banyak tantangan dalam mewujudkan NZE. Tantangan yang dirasakan, baik perusahaan besar, menengah, dan kecil, akan berbeda. Begitu juga dengan tantangan usaha di berbagai sektor akan berbeda. Maka dari itu, diperlukan peta bagi usaha untuk mendukung tercapainya NZE.

Untuk itu, pengusaha membentuk Kadin Net Zero Hub sebagai wadah berdiskusi tentang teknologi untuk mewujudkan ekosistem rendah emisi di Indonesia. Para pembicara di Indonesia nantinya akan dibawa ke tingkat ASEAN. Dengan begitu, Indonesia tidak akan didikte oleh negara lain.

“Negara maju kadang bilang ‘lu mesti gini ya’. Entar dulu ya, harus ngerti dong, kita ini beda sama yang di sana. Jadi cara kita, kapan waktunya, prosesnya berbeda. Enggak bisa setiap negara sama,” beber Arsjad.

Ia juga menambahkan bahwa proses terwujudnya NZE ini masih butuh perjalanan yang panjang hingga 2060. Oleh sebab itu, ia mengajak semua masyarakat Indonesia untuk turut menyiapkan dalam terwujudnya proyek tersebut agar Indonesia memiliki udara yang sehat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: