Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengecer Pertalite Dinilai Ganggu Keberlangsungan Bisnis Pertashop

Pengecer Pertalite Dinilai Ganggu Keberlangsungan Bisnis Pertashop Kredit Foto: Pertashop
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) Gunadi Broto Sudarmo mengatakan, kehadiran pengecer Pertalite mengganggu bisnis Pertashop di desa-desa.

Pasalnya, pengecer bahan bakar minyak (BBM) subsidi tersebut berani mematok margin di kisaran Rp2.000-Rp2.500 per liter Pertalite yang dijualnya. Mereka juga tidak memiliki kewajiban lain sepertiĀ  lembaga penyalur legal yang marginnya hanya Rp850 per liter Pertamax.

"Dapat untung lebih kecil, tapi semua kewajiban resmi seperti pajak dan pungutan legal lain tetap jadi kewajiban kami. Ironis memang pengecer bisa tegak berdiri di depan Pertashop," ujar Gunadi dalam Audiensi dengan Komisi VII DPR RI dipantau virtual, Selasa (11/7/2023).

Baca Juga: Disparitas Harga BBM Subsidi dan Nonsubsidi Bikin Pengusaha Pertashop Merugi

Maka dari itu, ia meminta agar Revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM segera disahkan guna memantau penyaluran Pertalite di tingkat pengcer atau Pertamini.

Hingga saat ini belum ada ketentuan khusus yang mengatur soal penyaluran Pertalite secara detail. Berbeda dengan Biosolar, BBM jenis tersebut sudah tertata dan jelas peruntukannya.

"Biosolar itu sudah pasti, di sana konsumennya siapa saja sudah tertata. Tapi untuk Pertalite, masih banyak pelat merah, BUMN, BUMD, hingga TNI/Polri yang ternyata masih menggunakan BBM jenis Pertalite," ucapnya.

Baca Juga: KPI Unit Dumai Perketat Pengamanan Aset dan Jamin Ketersediaan Stok BBM

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: