Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi Hadir di Indonesia, Deel: Pekerja RI Sering Direkrut Perusahaan Singapura hingga AS

Resmi Hadir di Indonesia, Deel: Pekerja RI Sering Direkrut Perusahaan Singapura hingga AS Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform menyeluruh yang mendukung manajemen sumber daya manusia (SDM) untuk tim global, Deel mengumumkan peluncurannya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2019, platform yang memiliki valuasi sebesar USD$12 miliar (Rp181 triliun) ini menggandeng investor Andreessen Horowitz, Coatue, dan Emerson Collective. Seperti apa langkah dan wujudnya di Indonesia? 

Asia Pacific General Manager Deel, Mark Samlal menyatakan alasan Deel ekspansi Indonesia adalah untuk investasi perusahaan.

“Alasan kami hadir di Indonesia adalah investasi Deel di Asia. Dan, akuisisi terbesar Deel saat ini kira-kira lebih dari US$200 juta (Rp3 triliun). Investasi Deel di Asia adalah nyata,” ujar Samlal dalam pidato pembukaannya di Senopati, Jakarta pada Selasa (11/7/2023).

Baca Juga: Nusa Finance Luncurkan Fitur NFT Marketplace dan Web3 dalam Satu Platform

“Jadi, terdapat 15 ribu pelanggan dalam empat tahun ini,” sambungnya ketika memperlihatkan pelanggan Deel dalam skala global, termasuk perusahaan Indonesia seperti perusahaan teknologi finansial (fintech) Xendit dan Ayoconnect, anak perusahaan Telkom Indonesia di bidang telekomunikasi Telin, serta perusahaan teknologi DKatalis.

Selain itu, ASEAN Regional Lead Deel, Karen Ng mengatakan Asia Pasifik adalah kawasan yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat bagi Deel, dengan 89% seluruh kontrak berasal dari pekerjaan-pekerjaan jarak jauh (remote roles). Terdapat negara-negara yang paling banyak direkrut di kawasan Asia Pasifik, yakni Australia, Singapura, dan India.

“Adalah menarik untuk diperhatikan bahwa Asia Pasifik adalah salah satunya pasar yang mengalami pertumbuhan tercepat di Deel,” ujar Karen semangat. “Negara-negara ini [Australia, Singapura, dan India] adalah paling aktif dalam perekrutan pada tahun lalu,” sambungnya.

Karen juga memaparkan, pekerjaan-pekerjaan jarak jauh seperti pengembang (developer) dan software engineer, perancang produk (product designer), manajer produk (product manager), quality assurance engineer, dan manajer proyek (project manager) menjadi pekerjaan yang sering direkrut.

Saat menyorot Indonesia, Karen menyebutkan Indonesia menjadi negara yang berperan untuk direkrut perusahaan global dan merekrut pekerja global. Karen menyebutnya “inbound and outbound.”

“Untuk inbound, kami punya perusahaan global yang datang ke Indonesia untuk merekrut talenta terbaik. Borderless. Sedangkan outbound, kami menggandeng perusahaan Indonesia, contohnya adalah Telin yang merekrut pekerja luar negeri, expanding abroad,” jelas Karen. 

Menurut paparannya, pekerja Indonesia sering direkrut oleh Inggris, Kanada, Singapura, dan Amerika Serikat dengan jenis pekerjaan software engineer, asisten virtual, tutor, desainer grafis, dan pengembang perangkat lunak (software developer). Sementara Indonesia sering merekrut pekerja global asal India, Vietnam, Ukraina, dan Malaysia dengan jenis pekerjaan software engineer, engineering manager, software developer, data engineer, dan quality assurance engineer

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: