Bankir sekaligus konglomerat Indonesia, Dato Sri Tahir telah menyuntikkan modal sebesar Rp3 triliun kepada PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) pada bulan lalu. Suntikan modal tersebut merupakan bentuk komitmen Tahir sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) MAYA untuk memperkuat bisnis perseroan.
Pria yang lahir pada 26 Maret 1952 ini mengungkapkan suntikan modal yang dilakukannya merupakan bentuk komitmen kuat untuk membesarkan bank tersebut.
”Saya punya komitmen kuat membesarkan Bank Mayapada, maka saya akan terus menyetor modal sesuai dengan kebutuhan bank yang terus berkembang,” beber Tahir.
Baca Juga: Perkuat Modal, Dato Sri Tahir Suntik Bank Mayapada Rp3 Triliun
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa OJK telah mencatat itikad baik dari Bank Mayapada dalam pemenuhan penguatan permodalan bank.
Menurutnya, setoran permodalan tersebut akan membantu perbaikan kinerja bank pada saat ini dan di waktu yang akan datang.
“Bank perlu melakukan langkah-langkah penguatan permodalan untuk mendukung peningkatan kinerja dan pengembangan usaha,” ujar Dian dalam keterangannya, yang dikutip Kamis (13/7/2023).
Tahir bukan saja orang yang sukses secara finansial, tapi juga secara sosial. Pemilik nama asli Ang Tjoen Ming ini dikenal sebagai seorang filantropis. Belum lama ini pendiri Mayapada Group tersebut dikabarkan menyumbang 1 juta dolar Singapura setara 41,6 juta peso atau Rp11,07 miliar untuk membantu masyarakat kurang mampu di Filipina.
Bahkan melalui yayasan nirlaba miliknya, Tahir Foundation, dia pernah memberikan sumbangan hingga Rp950 miliar untuk aksi amal penanggulangan TBC, HIV, dan malaria di Indonesia. Ia juga memberikan pengobatan gratis untuk anak-anak penderita kanker.
Tak hanya berkontribusi pada sektor kesehatan, di sektor pendidikan, Tahir pernah mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun untuk pendidikan dan pelatihan calon tenaga kerja wanita (TKW) dengan memberangkatkannya ke luar negeri.
Tujuan aksi filantropinya ini hanya satu, yaitu memberikan bantuan peningkatan kesehatan untuk Indonesia. Hal ini sesuai dengan prinsip dalam hidupnya, “dibangun oleh masyarakat dan untuk masyarakat.” Maka dari itu, usahanya sering berorientasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Gandeng Grup Mayapada, Zurich Hadirkan Perlindungan Kesehatan Hingga Rp40 Miliar
"Apa pun yang berkaitan dengan kemanusiaan, saya tertarik dengan itu," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement