Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agar AI di Indonesia Bisa Berkembang, Ahli: Industri hingga Pemerintah Harus Terlibat

Agar AI di Indonesia Bisa Berkembang, Ahli: Industri hingga Pemerintah Harus Terlibat Kredit Foto: OctaFX
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli bidang Artificial Intelligence (AI) dan Blockchain sekaligus akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Yandra Arkeman berpendapat bahwa mulai dari pemerintah, industri, institusi pendidikan, media, hingga masyarakat harus turut berperan dalam membentuk masa depan teknologi AI di Indonesia.

“Perkembangan AI ini harus dilakukan secara bersama-sama. Seluruh orang terlibat, masyarakat terlibat, media terlibat, dan lain-lain,” ujarnya dalam diskusi virtual Revolusi AI: Peluang dan Tren Pembangunan Berbasis AI di Indonesia yang digelar Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Kamis (13/7/2023).

Namun, ia menilai ada tiga stakeholders utama dalam perkembangan teknologi AI di Indonesia, antara lain pemerintah, industri, dan institusi pendidikan. Ia menyebut bahwa dalam pembentukan teknologi AI, institusi pendidikan berperan dalam melakukan riset dan industri berperan dalam mencari peluang-peluang bisnis yang bisa dihasilkan teknologi tersebut. Sementara pemerintah berperan untuk meregulasi tentang apa yang akan dibuat oleh institusi pendidikan dan industri.

Baca Juga: Teknologi AI Bikin Ketar-ketir, CTO Traveloka: Justru Bisa Munculkan Profesi-Profesi Baru

“Makanya di sini, kita tidak boleh saling meminggirkan. Industri perlu riset ke perguruan tinggi. Perguruan tinggi pun tidak bisa, ini saya riset untuk siapa? Yang menerima riset ini adalah industri. Demikian juga pemerintah, pemerintah harus mengatur ini. Pemerintah harus melihat arahnya, bagaimana produk-produk dari riset itu bisa dikembangkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, ketiga stakeholders tersebut harus memiliki peran yang sama dan tidak boleh salah satu di antaranya memiliki peranan yang lebih besar ataupun meremehkan stakeholders lainnya. Sehingga, suatu inovasi yang akan memberikan manfaat signifikan dapat tercipta.

“(Peran) Ketiga-tiganya harus sama. Dengan kolaborasi inilah baru akan dihasilkan berbagai produk yang inovatif, yang nanti akan menghiasi dunia kita di masa depan,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, AI atau kecerdasan buatan adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, yang melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer. Sehingga, AI merupakan teknologi yang memungkinkan sistem komputer, perangkat lunak, program, dan robot untuk “berpikir” secara cerdas layaknya manusia dan dapat meringankan pekerjaan manusia.

Baca Juga: Microsoft Gunakan Kecerdasan Buatan (AI) ke Semua Produknya, Manusia Kerja Apa?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: