Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Ungkap Jurus RI 'Lompat' dari Jebakan Middle Income Trap

Airlangga Ungkap Jurus RI 'Lompat' dari Jebakan Middle Income Trap Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah terus menempuh berbagai upaya agar Indonesia mampu keluar dari middle income trap. Dia menjelaskan, salah satu upaya itu ialah melalui transformasi ekonomi.

Hal itu dilakukan agar dapat mencapai sasaran Indonesia pada tahun 2045, di antaranya, ialah mencapai PDB Nominal sebesar US$9,8 triliun; menempati posisi sebagai salah satu dari lima besar negara dengan PDB terbesar di dunia; Gross National Income per kapita sebesar US$30,300; porsi penduduk middle income sebanyak 80%; kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28%; serta penyerapan tenaga kerja sebesar 25,2%.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Menurun, Laju Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi di Pulau Jawa

"Untuk mewujudkannya, kita harus melakukan transformasi, yaitu lompatan-lompatan besar, yang hanya bisa kita raih apabila kita berani, bertekad, dan berusaha keras," ungkap Airlangga, Kamis (20/7/2023).

Tak hanya itu, Airlangga menambahkan, Indonesia juga terus menggenjot pembangunan infrastruktur, kapasitas SDM, riset inovasi dan pengembangan bisnis, transformasi kebijakan dan regulasi, tata kelola data dan pengamanannya, hingga peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.

Menurutnya, upaya tersebut sekaligus menjadi pendukung utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2024-2045.

Airlangga melanjutkan, salah satu potensi unggul yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut ialah melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). "Jumlah angkatan kerja pada tahun 2022 mencapai 68,63% dari jumlah populasi 274,9 juta jiwa," imbuhnya.

Dia mengatakan, pemerintah terus mengoptimalkan pemanfaatan peluang bonus demografi dengan menyiapkan generasi muda sebagai digital native agar mampu berdaya saing dan relevan, sesuai dengan kebutuhan industri serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

"Upaya peningkatan kualitas SDM tersebut telah direalisasikan Pemerintah di antaranya melalui Program Kartu Prakerja yang sejak tahun 2020 telah memberikan manfaat pelatihan kepada 17,7 juta peserta," paparnya.

Di samping itu, kata Airlangga, Indonesia juga memiliki keunggulan pada sumber daya alam yang melimpah seperti cadangan mineral yang sangat besar. "Pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan hilirisasi komoditas unggulan agar daya saing komoditas domestik dapat terus berkembang," ujar dia.

Ke depannya, Pemerintah akan terus berupaya memperluas cakupan dan memperdalam proses hilirisasi tersebut hingga produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga domestik maupun global.

"Pemerintah juga menggencarkan pembangunan infrastruktur yang dirancang secara komprehensif melalui berbagai Program dan Proyek Strategis Nasional di seluruh wilayah Indonesia yang hingga kini telah mencapai 156 Proyek Strategis Nasional dalam 8 tahun terakhir dengan investasi mencapai Rp1.080,2 triliun," tegas Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: