BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID terus berkomitmen untuk melaksanakan program bisnis berkelanjutan melalui anggota perusahaannya yang bergerak di bidang industri pertambangan.
Bisnis berkelanjutan yang diusung MIND ID selaras dengan tujuan utama perusahaan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip keberlanjutan dengan integritas penuh dalam memberikan manfaat bagi masa depan yang lebih cerah.
"Komitmen berkelanjutan merupakan prinsip yang tidak terpisahkan dalam menetapkan strategi, tujuan bisnis, dan operasi sehari-hari MIND ID dan semua anggota MIND ID. Kami menjunjung tinggi prinsip-prinsip keberlanjutan dengan integritas penuh untuk memastikan bahwa apa yang kami kelola saat ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan dan lestari untuk masa depan yang lebih cerah bagi semua orang," kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf dalam keterangan media, Kamis (20/7/2023).
Heri Yusuf mengatakan program bisnis berkelanjutan sudah diusung dan diterapkan oleh anggota Grup MIND ID meliputi PT ANTAM Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk.
"Selaras dengan target pemerintah dalam mencapai net zero emissions (NZE) pada tahun 2060 nanti, kami menjalankan program bisnis berkelanjutan seperti menggarap hilirisasi industri pertambangan melalui pembuatan smelter dan lain-lain," ujarnya.
Berikut ini beberapa pencapaian yang sudah dilakukan oleh anggota Grup MIND ID dalam menjalankan bisnis berkelanjutan: Anggota Grup MIND ID PT ANTAM Tbk., menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan bisnis berkelanjutan melalui kontribusi nyata berupa hilirisasi industri mineral guna mendukung ekonomi berkelanjutan di Tanah Air.
Anggota Grup MIND ID PT ANTAM Tbk., sukses membangun Pabrik Feronikel Kolaka di Sulawesi Tenggara berkapasitas 27.000 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Selain itu, ANTAM pun berhasil membangun smelter Feronikel Haltim di Maluku Utara dengan kapasitas mencapai 13.500 TNi.
Pabrik Feronikel Haltim yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara tersebut menjadi pendukung produksi feronikel dari Pabrik Feronikel Kolaka di Sulawesi Tenggara dengan kapasitas mencapai 27.000 TNi.
Dengan gabungan kapasitas dua pabrik peleburan nikel tersebut, anggota Grup MIND ID , ANTAM Tbk., akan memiliki portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang sebesar 40.500 TNi.
Lain cerita dengan anggota Grup MIND ID, PTBA yang berkomitmen dalam mendukung program pemerintah nol emisi karbon pada 2060 melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara.
Pembangunan panel surya tersebut sebagai bentuk perluasan transformasi portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), serta mendukung transisi energi nasional.
Proyek PLTS tersebut merupakan hasil kerja sama antara Grup MIND ID PTBA dengan Jasa Marga Grup. Terkini panel surya tersebut sudah beroperasi dan listrik yang dihasilkan bisa dinikmati oleh masyarakat.
PTBA sejauh ini sukses membangun PLTS di Bandara Soekarno Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). Panel surya ini sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020.
Pembangkit listrik bersumber dari energi matahari tersebut terdiri dari 720 solar panel system, dengan panel fotovoltaik berkapasitas maksimal 241 kWp, dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).
"Langkah-langkah ini dilakukan agar MIND ID melalui anggota perusahaannya, PTBA memiliki pengalaman dalam operasional, manajemen, hingga perawatan PLTS. Pengalaman ini akan bermanfaat bagi perusahaan ketika suatu saat masuk ke PLTS dengan skala yang lebih besar," kata Heri.
Dalam rangka menjalankan bisnis berkelanjutan, kontribusi signifikan yang dilakukan PTFI yakni dengan komitmennya dalam hilirisasi pertambangan untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat hingga menaikan pendapatan negara.
PTFI membangun proyek smelter Tembaga Single Line terbesar di dunia yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Smelter ini mampu mengolah sekitar 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan proses pembangunan akan rampung pada Desember 2023 dan mulai beroperasi pada Mei 2024.
Heri mengatakan pembangunan pabrik pemurnian produk-produk mineral alias smelter merupakan program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Manfaat lain dari adanya smelter tersebut akan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 11.000 pekerja dengan komposisi 98 persen tenaga kerja Indonesia di mana 50 persen berasal dari tenaga kerja lokal Jawa Timur.
Sementara itu, anggota Grup MIND ID, PT Inalum (Persero) melakukan langkah strategis dalam menjalankan bisnis berkelanjutan melalui akselerasi hilirisasi aluminium nasional demi kemakmuran Indonesia.
Inalum melakukan percepatan pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat dengan target produksi hingga 2 ton alumina per tahun.
Anggota grup MIND ID PT Timah Tbk., menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan strategi bisnis berkelanjutan di sektor hilirisasi industri pertambangan.
PT Timah konsisten melakukan efisiensi dan efektifitas di seluruh rantai bisnis mereka melalui pengoperasian smelter baru berteknologi TSL Ausmelt Furnace yang mampu memproduksi 40 ribu ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun. .
TSL Ausmelt pun lebih ramah lingkungan karena menerapkan teknologi berkelanjutan dengan dilengkapi Hygiene System dan Wastewater Treatment.
Smelter itupun akan mampu menekan biaya pengolahan sebesar 25 persen dibandingkan dengan menggunakan sistem Reverberatory furnace.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement