- Home
- /
- Government
- /
- Government
Sinergi Kemensos dan Mabes Polri Sisir 202 Desa di Wonosobo, Pastikan Bansos Tepat Sasaran
Kementerian Sosial RI terus meningkatkan pengawasan penyaluran bantuan sosial agar tepat sasaran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pengecekan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mencocokkannya dengan fakta lapangan.
Hal ini juga menjadi komitmen bagi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, yang memberikan arahan langsung kepada Direktorat Jaminan Sosial dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kessos untuk turun ke lapangan melakukan pengecekkan dan pencocokan DTKS dengan PM, serta merespons cepat aduan masyarakat terkait bantuan sosial.
Baca Juga: 5 Korban TPPO di Kabupaten Manggarai Timur Dapat Bantuan dari Kemensos
Dalam melakukan pengawasan, Kemensos menggandeng Aparat Penegak Hukum (APH), yaitu Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pencegahan Korupsi Mabes Polri, untuk mencegah adanya penyimpangan penyaluran bantuan sosial yang berpotensi menimbulkan korupsi. Kolaborasi sangat diperlukan untuk memaksimalkan pengawasan terhadap 20 juta KPM yang tersebar di sekitar 80.000-an desa, sedangkan sumber daya manusia Kemensos terbatas.
"Banyak tantangannya. Kami mencoba untuk berkolaborasi dengan Kemensos agar bantuan sosial yang disalurkan bisa tepat sasaran. Kami juga semaksimal mungkin mengurangi terjadinya penyalahgunaan," ungkap Ketua Tim Satgasus Pencegahan Korupsi Mabes Polri Budi Agung Nugroho di sela-sela tugas lapangan di Kab. Wonosobo, Prov. Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).
Kemensos dan Satgasus Pencegahan Korupsi Polri melakukan pengecekan dan pencocokan data pada 202 desa di 15 kecamatan, di Kab. Wonosobo, sejak 17–21 Juli 2023. Pengecekan dan pencocokan data ini berfokus pada bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Proses pengecekan dilakukan untuk memastikan bantuan yang diberikan sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Kemensos dan KPM yang sesuai dengan kriteria penerima bantuan.
"Di Wonosobo, kami melakukan pengecekan secara fisik langsung kepada KPM-KPM di Kab. Wonosobo yang tersebar di 15 kecamatan. Petugas hadir untuk memastikan bahwa KPM penerima bantuan di Wonosobo memang yang berhak. Itu kira-kira tujuan kita di Wonosobo," kata Budi.
Tim tidak hanya melakukan pengecekan dan pencocokan data penerima bantuan yang terdaftar di DTKS. Saat menemukan warga kurang mampu, tetapi belum masuk ke dalam DTKS, tim akan memberikan usulan untuk orang tersebut dimasukkan ke dalam DTKS agar dapat menerima bantuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement