Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enam Perusahaan Ciputra Group Ini Sudah Melantai di Bursa, Bagaimana Performa Keuangannya?

Enam Perusahaan Ciputra Group Ini Sudah Melantai di Bursa, Bagaimana Performa Keuangannya? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan banyaknya penduduk dan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat beraktivitas, sektor properti tampaknya akan selalu menjadi bidang bisnis yang ramai diminati oleh para pengusaha. Di antara banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang properti, Ciputra Group adalah salah satu yang terbesar di Indonesia.

Ciputra Group didirikan oleh seorang konglomerat bernama Dr. (HC) Ir. Ciputra. Mengutip dari laman resminya, diketahui bahwa proyek pertama perusahaan tersebut adalah CitraGarden City yang digarap pada tahun 1984. Sampai sekarang, proyek itu sudah diperluas dan menjadi township yang berkelanjutan.

Untuk memperluas jangkauan bisnisnya, secara bertahap, Ciputra Group mulai mendaftarkan perusahaannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Ingin tahu perusahaan Ciputra Group mana saja yang sahamnya bisa dibeli? Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel berikut ini!

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Keluarga Widjaja: Ekspansi Bisnis Sinar Mas Group yang Luar Biasa

1. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Perusahaan pertama yang akan dibahas dalam artikel ini tak lain dan tak bukan adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan penjualan properti itu dikabarkan sudah melantai di BEI sejak 28 Maret 1994 lalu.

Melansir dari keterangan yang tertera di situs resminya, diketahui bahwa Ciputra Development telah mengeksekusi lebih dari 76 proyek yang mencakup perumahan, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga lapangan golf. Proyek tersebut bahkan sudah tersebar di 33 kota di seluruh Indonesia.

Perihal laba, sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023, perusahaan yang diklaim mempunyai lebih dari 7.000 hektare lahan itu sukses meraup Rp412 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, keuntungan Ciputra Development naik tipis sebesar 1,9%. 

2. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)

Sama seperti Ciputra Development, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti dan sudah mempunyai pengalaman bisnis selama lebih dari dua puluh tahun. Berdasarkan data RTI Business, dilaporkan bahwa perusahaan tersebut resmi membuka diri kepada publik sejak 20 Juni 2011 lalu.

Metropolitan Land mengklaim perusahaannya selalu berusaha keras menghadirkan konsep kualitas dalam membangun setiap properti. Sampai saat ini, proyek perusahaan tersebut sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk M Gold Tower Office and Apartment (Jawa Barat), Metland Hotel (Cirebon), Grand Metropolitan Bekasi, Metland Transyogi Cibubur, Metland Cibitung, Metland Cyber Puri (Tangerang), dan masih banyak lagi.  

Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun 2023, perusahaan yang baru saja meraih Asia Pacific Property Awards dalam kategori “Mixed Use Development” itu berhasil mengantongi laba sebesar Rp68,6 miliar. Nominal tersebut menunjukkan adanya kenaikan sebesar 11% apabila dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

3. PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)

Salah satu perusahaan Ciputra Group lainnya yang bergerak di bidang properti adalah PT Jaya Real Property Tbk (JRPT). Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1979 itu dikabarkan sudah go public per tanggal 29 Juni 1994. 

Mengutip dari keterangan yang dimuat di situs resminya, diketahui bahwa Jaya Real Property setidaknya menangani delapan proyek yang mencakup perumahan (Bintaro Jaya), superblok dan kondominium (Apartemen Emerald Bintaro), pusat perbelanjaan dan niaga (Bintaro Jaya Xchange), pusat olah raga dan rekreasi (BX Rink), rumah sakit (RS Pondok Indah-Bintaro Jaya), jalan tol (Jakarta Toll Road Development), serta pendistribusian air bersih (Jaya Mitra Sarana).

Sebagai informasi tambahan, berkat segala lini bisnisnya, Jaya Real Property sanggup meningkatkan perolehan laba hingga 7,91% pada kuartal I tahun 2023. Merujuk dari laporan keuangan perusahaan, diketahui bahwa pada periode tersebut, Jaya Real Property membukukan keuntungan sebesar Rp189,91 miliar.

Baca Juga: Dinasti Bisnis Keluarga Salim: Kuasai Sektor Konsumsi Hingga Kelapa Sawit

4. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON)

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) memulai perjalanannya dengan menjadi bagian dari PT Pembangunan Jaya. Selang puluhan tahun kemudian, tepatnya pada 4 Desember 2007, perusahaan tersebut akhirnya bisa melantai di bursa. Di tahun yang sama, Jaya Konstruksi Manggala Pratama juga mengakuisisi empat anak perusahaannya, yakni PT Jaya Trade Indonesia, PT Jaya Teknik Indonesia, PT Jaya Beton Indonesia, dan PT Jaya Daido Concrete. 

Salah satu proyek terkenal yang dipegang oleh Jaya Konstruksi Manggala Pratama adalah pembangunan Berbang Tol Cikarang Utama. Gerbang tol itu dibangun di atas lahan seluas 6 hektare yang meliputi 32 gardu tol dan terdiri atas 11 gardu masuk (entrance) dan 21 gardu keluar (exit).

Perihal laba, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Jaya Konstruksi Manggala Pratama sukses meraup Rp8,98 miliar alias melesat 176%. Sebab, pada periode yang sama di tahun sebelumnya, perusahaan itu hanya mampu mengantongi keuntungan sebesar Rp3,25 miliar. 

5. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)

Siapa yang tidak kenal dengan dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)? Perusahaan yang bertanggung jawab sebagai pengelola destinasi pariwisata Ancol (Dufan) ini rupanya masih menjadi bagian dari Ciputra Group. Merujuk dari data RTI Business, dilaporkan bahwa Pembangunan Jaya Ancol sudah menawarkan sahamnya ke publik sejak 2 Juli 2004 lalu.

Sebenarnya, Pemerintah Daerah DKI Jakarta masih menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan ini. Pemprov DKI Jakarta dilaporkan berkuasa atas 72% saham perusahaan, sedangkan sisa 18% dan 10%-nya masing-masing dimiliki oleh Pembangunan Jaya Ancol dan masyarakat.

Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan yang bergerak di bidang properti dan pariwisata ini sukses mendulang laba sebesar Rp44,98 miliar setelah merugi Rp37,03 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan pun ikut melambung 70,89% ke angka Rp260,34 miliar.

6. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL)

Perusahaan terakhir yang menjadi bagian dari Ciputra Group adalah PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL). Berdasarkan data RTI Business, dilaporkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang teknologi itu sudah go public pada 9 April 1990 lalu.

Metrodata Electronics sudah berdiri sejak tahun 1975 dan setelah puluhan tahun menjalankan bisnis, perusahaan tersebut mampu melebarkan sayapnya ke dua puluh lokasi yang tersebar di 150 kita di seluruh Indonesia serta merangkul dan merangkul lebih dari 5.200 channel partners. Metrodata Electronics sudah mendistribusikan jasa dan produknya ke beberapa perusahaan besar, seperti DELL, Samsung, Apple, Lenovo, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Ini Dia Empat Perusahaan Hartono Bersaudara yang Sudah Melantai di BEI, Tertarik Borong Sahamnya?

Sebagai informasi tambahan, pada kuartal I tahun ini, perusahaan tersebut berhasil membukukan laba sebesar Rp272,22 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada kenaikan tipis sebesar 0,34%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: